Rabu, 21 Maret 2012

"Wanita Tua dan Rosululullah"

Seorang wanita tua yang sedang melintasi gurun pasir dengan membawa beban yang berat.

Walaupun tampak sangat kepayahan, namun ia tetap berusaha membawa

barang bawaannya dengan sekuat tenaga. Tak lama kemudian, seorang

laki-laki muda datang dan menawarkan diri untuk mengangkat bawaannya.

Wanitu malang itu menerima tawaran tersebut dengan senang hati.

Laki-laki itu pun mengangkat bawaannya kemudian mereka berjalan

beriringan.

“Senang sekali kamu mau membantu dan menemani,

saya sangat menghargainya”, kata wanita itu. Ternyata ia adalah seorang

wanita yang senang berbicara. Laki-laki itu pun dengan sabar

mendengarkan sambil tersenyum tanpa pernah menginterupsinya. Suatu saat

dia berkata pada laki-laki tersebut, “Anak muda, selama kita berjalan

bersama, saya hanya punya satu permintaan. Jangan berbicara apapun

tentang Muhammad! Gara-gara dia, tidak ada lagi rasa damai dan saya

sangat terganggu dengan pemikirannya. Jadi sekali lagi, jangan berbicara

apapun tentang Muhammad!”.

Dia lalu melanjutkan lagi, “Orang

itu benar-benar membuat saya kesal. Saya selalu mendengar nama dan

reputasinya kemanapun saya pergi. Dia dikenal berasal dari keluarga dan

suku yang terpercaya, tapi tiba-tiba dia memecah belah orang-orang

dengan mengatakan bahwa tuhan itu satu.”

“Dia menjerumuskan

orang yang lemah, orang miskin, dan budak-budak. Orang-orang itu

berpikir mereka akan dapat menemukan kekayaan dan kebebasan dengan

mengikuti jalannya,” wanita itu melanjutkan dengan kesal. “Dia merusak

anak-anak muda dengan memutarbalikkan kebenaran. Dia meyakinkan mereka

bahwa mereka kuat dan bahwa ada suatu tujuan yang bisa diraih. Jadi anak

muda, jangan sekali-kali kamu berbicara tentang Muhammad!”

Tak

lama kemudian, mereka sampai ke tempat tujuan. Laki-laki itu

menurunkan barang bawaannya. Wanita tua itu menatapnya sambil tersenyum

penuh terima kasih. “Terima kasih banyak, anak muda. Kamu sangat baik.

Kemurahan hati dan senyuman kamu itu sangat jarang saya temukan.

Biarkan saya memberi kamu satu nasihat. Jauhi Muhammad! Jangan pernah

memikirkan kata-katanya atau mengikuti jalannya. Kalau kamu lakukan itu,

kamu tidak akan pernah mendapatkan ketenangan. Yang ada hanya

masalah.”

Pada saat laki-laki itu berbalik menjauh, wanita itu

menghentikannya, “Maaf, sebelum kita berpisah, boleh saya tahu namamu,

anak muda?” Lalu laki-laki itu memberitahukannya dan wanita itu

terkejut setengah mati.

“Maaf, apa yang kamu bilang?

Kata-katamu tidak terdengar jelas. Telinga saya semakin tua, terkadang

saya tidak bisa mendengar dengan baik. Kelihatannya lucu, saya pikir

tadi saya mendengar kamu mengucapkan Muhammad.”

“Saya Muhammad,” laki-laki itu mengulang kata-katanya lagi pada wanita tua itu.

Wanita

itu terpaku memandangi Rasulullah SAW. Tak berapa lama meluncur

kata-kata dari mulutnya, “Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah, dan

Muhammad adalah utusan-Nya.“

Demikianlah Rasulullah SAW. Hanya

dengan dua kata dari mulutnya yang mulia, serta dibekali dengan

kerendahan hati, kesabaran, dan kewibawaan yang luar biasa, beliau

sanggup mengubah hati seorang wanita tua yang sebelumnya sangat

membencinya menjadi mencintainya hanya dalam waktu singkat.

Betapa agungnya pribadi beliau.


sumber : copas dari facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar