Kamis, 31 Mei 2012

Keteladanan Hastabrata


 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYJJJG6ylY92iu_O85-RRR9KAXA4h8NfhGGaHT6GePHFeGaWB0BgUI_bAc5QxRtHJWDEi3IWq7hLZlTEjlxKaBhGTxqqIu4Ps6bFihOF84Lj0S1U29ZOCWC0dYPcH6Q-u7GpBKDcX2CoQ/s1600/makutha+rama.jpg
Hastabrata, sungguh kata yang terdengar aneh di telingaku, kata ini dipakai
pada zaman ramayana ketika rahwana berhasil ditumbangkan oleh rama.
Munculah istilah hastabrata.

Hasta Brata merupakan tuntunan laku pada seorang yang satria pinilih
[pemimpin yang terpilih], Hasta berarti delapan sedangkan Brata berarti
laku, watak atau sifat utama yang diambil dari sifat alam. Dapat diartikan
juga bahwa Hasta Brata adalah delapan laku, watak atau sifat utama yang
harus dipegang teguh dan dilaksanakan oleh seorang pemimpin atau siapa saja
yang terpilih menjadi pemimpin, seorang pemimpin utama.

Delapan watak utama tersebut diambil dari watak para Dewa bangsa kita yang
merupakan *manifestasi dari Gusti Kang Murbeng Dumadi*, dan masing-masing
mewakili sifat dari alam raya, yaitu: *bumi, angin, air, bulan, matahari,
angkasa, api, *dan *bintang.*

Ke-delapan Dewa tersebut adalah :

- Batara Wisnu : simbol bumi / tanah [earth]

- Batara Bayu : simbol angin / maruto [wind/hurricane]

- Batara Baruna : simbol air / laut [water/sea]

- Batari Ratih/Chandra : simbol bulan [moon]

- Batara Surya : simbol matahari [sun]

- Batara Indra : simbol langit / angkasa [sky]

- Batara Brama : simbol api / dahana [fire]

- Batara Kartika/Ismaya : simbol bintang [star]Batara Wisnu

Batara Wisnu adalah Dewa Keabadian dan Kesejahteraan, yang tugasnya adalah
memelihara dan membangun peradaban di bumi ini, perlambang dari
Kebijaksanaan.

Sifat Bumi sendiri adalah sentosa, suci, pemurah, memberikan segala
kebutuhan yang diperlukan makhluk yang hidup di atasnya. Menjadi tumpuan
bagi hidup dan pertumbuhan benih dari seluruh makhluk hidup.

Sebagaimana Bumi, seorang pemimpin seharusnya bersifat sentosa, suci hati,
pemurah serta selalu berusaha memperjuangkan kehidupan rakyat yang
tergambar dalam tutur kata, tindakan serta tingkah laku sehari-hari.

Batara Bayu adalah Dewa Angin yang merupakan perlambang kekuatan. Ia bisa
masuk ke mana saja ke seluruh penjuru dunia tanpa kesulitan. Segala
perilaku baik atau jelek kasar atau rumit di dunia dapat diketahui olehnya
tanpa yang bersangkutan mengetahuinya. Ia melihat keadaan sekaligus
memberikan kesejahteraan yang dilaluinya. Perwatakannya gagah berani, kuat,
teguh santosa, bersahaja, pendiam dan dahsyat.

Sifat Angin adalah, meskipun tidak tampak tetapi dapat dirasakan berhembus
tanpa henti, merata ke seluruh penjuru dan tempat.

Sebagaimana Angin, seorang pemimpin seharusnya bersifat teguh dan
bersahaja, selalu dapat mencermati setiap permasalahan dari bangsa yang
terjadi, menyuarakan dengan lantang kepentingan rakyat sebagai bagian dari
kekuatan berkebangsaan.

Batara Baruna adalah Dewa Laut atau Samudera, di mana sifat Samudera bisa
menampung seluruh air sungai dengan segala sesuatu yang ikut mengalir di
dalamnya, namun samudera tidak tumpah, dapat menampung apa saja yang jelek
ataupun baik, tetap sabar dan berwawasan sangat luas, seluas samudera.

Sifat Laut adalah Luas, tidak pernah menolak apapun yang datang
memasukinya, menerima dan menjadi wadah apa saja.

Sebagaimana Lautan, seorang pemimpin hendaknya luas hati dan
kesabarannya.Tidak mudah tersinggung bila dikritik, tidak terlena oleh
sanjungan dan mampu menampung segala aspirasi rakyat dari golongan maupun
suku mana-pun serta bersifat pemaaf.

Batari Ratih adalah Dewi Bulan, bertugas menerangi dunia ini bersama-sama
dengan Batara Kartika, memberikan sinar kesejukan pada perasaan dan
pandangan makhluk di bumi pada malam hari.
Sifat Bulan adalah selalu berbuat lembut, ramah dan sabar kepada siapa
saja; sebagai planet pengiring matahari, bulan bersinar di kala gelap malam
tiba, dan memberikan suasana tenteram dan teduh.
Sebagaimana Bulan, seorang pemimpin hendaknya selalu rendah hati, berbudi
luhur serta menebarkan suasana tentram kepada rakyat.

Batara Surya adalah Dewa Matahari, mempunyai tugas menerangi dunia, memberi
perkembangan hidup dan kesehatan kepada semua makhluk yang terjadi di siang
hari; wataknya pelan, tidak tergesa-gesa, sabar, belas kasih dan bijaksana.

Sifat dari Matahari adalah terang benderang memancarkan sinarnya tiada
pernah berhenti, segalanya diterangi, diberinya sinar cahaya tanpa pandang
bulu.

Sebagaimana Matahari, seorang pemimpin harus bisa memberikan pencerahan
kepada rakyat, berhati-hati dalam bertindak seperti jalannya matahari yang
tidak tergesa-gesa namun pasti dalam memberikan sinar cahayanya kepada
semua makhluk tanpa pilih kasih.

Batara Indra adalah Dewa Langit, ia menguasaiangkasa, hujan dan petir. Ia
menyediakan apa yang diperlukan di dunia, memberikan kesejahteraan dan
memberi hujan di bumi. Perwatakannya luhur, pengasih dan cinta kepada seni
serta keindahan.

Sifat Langit kadang sangat indah, kadang menakutkan, tetapi kalau sudah
berubah menjadi hujan merupakan berkah serta sumber penghidupan bagi semua
makhluk hidup.

Sebagaimana Langit, seorang pemimpin harus berwibawa dan menakutkan bagi
siapa saja yang berbuat salah dan melanggar peraturan. Namun di samping itu
selalu berusaha juga untuk memberikan kesejahteraan.

Batara Brama adalah Dewa Api, sering diutus untuk memberikan pahala kepada
orang yang berjasa dalam kehidupannya. Seorang panglima perang yang ulung
yang laksana api dapat membasmi musuh dan segala kejahatan sekaligus bisa
menjadi pelita bagi manusia yang sedang dalam kegelapan.

Sifat Api adalah panas membara, kalau disulut akan ber kobar membakar,
menghangus kan dan memusnahkan apa saja tanpa pandang bulu, tetapi juga
sangat diperlukan dalam kehidupan. Sebagaimana Api, seorang pemimpin harus
berani menindak siapapun yang bersalah tanpa pilih kasih dengan berpijak
kepada kebenaran dan keadilan.

Batara Kartika adalah Dewa Bintang, nama lainnya adalah Sanghyang Ismaya,
yang artinya adalah kesucian yang bersinar. Bertugas menerangi dunia ini
bersama-sama dengan Batari Ratih, memberikan sinar harapan dan pencerahan
kepada makhluk di bumi pada malam hari.

Sifat Bintang adalah menyinari, menghiasi langit di malam hari, menjadi
kiblat dan sumber ilmu perbintangan.

Sebagaimana Bintang, seorang pemimpin harus bisa menjadi kiblat kesusilaan,
budaya dan tingkah laku serta mempunyai konsep berpikir yang jelas.
Bercita-cita tinggi mencapai kemajuan bangsa, teguh, tidak mudah
terombang-ambing, bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

Secara global, tuntunan laku dari Hasta Brata yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin adalah:*Dapat memberikan kesejukan dan ketentraman kepada
warganya; membasmi kejahatan dengan tegas tanpa pandang bulu; bersifat
bijaksana, sabar, ramah dan lembut; melihat, mengerti dan menghayati
seluruh warganya; memberikan kesejahteraan dan bantuan bagi warganya yang
memerlukan; mampu menampung segala sesuatu yang datang kepadanya, baik yang
menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan; gigih dalam mengalahkan musuh
dan dapat memberikan pelita bagi warganya.*

Ajaran ini tetap relevan bagi para pemimpin kita mulai dari dulu, kini
sampai ke masa depan,moga kita dapat meneladani teladan hastabrata. []

Sumber: Tidak Diketahui

Utang Koran Presiden Terbayar Setelah 65 Tahun


Utang presiden 65 tahun lalu itu akhirnya terbayar saat George Lund, tukang koran itu, kini sudah pensiun. Lund adalah pengantar koran ke rumah Presiden AS Harry Truman ketika ia berusia 15 tahunan. Saat itu tahun 1947, Lund biasa mengantar koran The Examiner mulai dari Maple Avenue hingga ke US 24 di kota Missouri, Amerika Serikat. Sedangkan temannya, John Southern, mengantar ke wilayah lain. Karena Southern kemudian absen untuk mengantarkan koran, wilayah yang jadi tanggungjawab Southern itu harus ia isi juga untuk sementara. Kebetulan di wilayah itu ada rumah yang beralamat di Delaware Street yang ternyata rumah Harry Truman, Presiden AS saat itu (Presiden AS ke-33, 1945-1953).
Pada awal-awal ia mengantar koran, rumah itu belum ada pagarnya, kata Lund, sehingga ia mengantarkannya ke beranda depan. Tak ada orang di rumah. Atau mungkin orangnya tak mau keluar, kata Lund. Tapi kemudian dengan cepat pagar dibangun dan akhirnya tak lagi bisa mengantarkan koran hingga beranda. Dan karena itu rumah presiden, rumah itu kemudian dijaga dengan ketat. Setelah itu ia menitipkan koran ke penjaga.
Lund biasa menagih pada hari Sabtu. Namun setiap hari Sabtu ia menagih, tak ada orang di rumah itu. Pernah agen Secret Service yang menjaga rumah itu, membantunya untuk mengantar Lund hingga ke depan pintu untuk mengetuk pintu. Namun tetap tak ada orang yang keluar. Truman sendiri tidak tinggal di situ karena sebagai Presiden, ia tinggal di Washington. Kejadian itu berlangsung hingga enam bulan. Lund sendiri kemudian tidak melayani wilayah yang ada rumah Truman. Sedangkan akumulasi tagihan itu mencapai US$7,5.
Lund kemudian melupakannya. Ia lalu lulus SMA tahun 1950, kuliah di University of Kansas, mengabdi di Angkatan Udara AS hingga menjalankan bisnis arsitektur sendiri. Ia pensiun tahun 2006.
***
Dalam mengisi hari-hari pensiunnya, Lund yang kini 80 tahun ikut kursus di Lifelong Learning Institute. Di sinilah ia bertemu sejumlah teman lamanya. Mereka kemudian bercerita macam-macan hingga kenangan masa kecil saat Lund menjadi tukang koran. Saat itulah Lund bercerita tentang koran yang belum dibayar Presiden Truman itu.
Entah bagaimana ceritanya, ada teman Lund yang mengusut cerita itu. Dan pekan lalu, sebuah kejutan diterima Lund. Ia diundang menghadiri acara "We're Just Wild About Harry" (untuk mengenang Presiden Truman) yang diselenggarakan oleh organisasi nonprofit,Truman Library Institute. Pada saat itulah ia menerima pembayaran itu yang diserahkan oleh pihak organisasi itu. Nilainya US$56,63 termasuk bunganya selama 65 tahun.
lund

Lund sendiri mengaku tidak pernah melihat ada presiden di rumah itu saat ia mengantar koran. Namun ia memang pernah bertemu beliau sekaligus menyalaminya. Dan tentu saja Lund tidak menagih utang, karena ia menyadari presiden memiliki banyak masalah besar yang harus diurus ketimbang masalah tagihan koran itu.
"Saya sudah memaafkan presiden," kata Lund. Ia sendiri menyumbangkan uang itu pada yayasan veteran.
(Dari berbagai sumber. Foto: Kansascity.com).

Kunci Suksesnya, Melayani Konsumen


Orangtuanya sebenarnya menginginkan anaknya sukses menempuh pendidikan hingga meraih gelar doktor. Namun Tony Hsieh malah "terjerumus" ke dunia internet. Tony Hsieh, kelahiran 12 Desember 1973, adalah lulusan Harvard University bidang Computer Science tahun 1995. Ia bukannya melanjutkan studi seperti harapan orangtuanya, tetapi memilih bekerja di Oracle, perusahaan software terbesar di dunia. Sayangnya, lima bulan setelah bekerja ia memutuskan keluar karena merasa tak cocok dengan suasana kerjanya.
Alih-alih mencari pekerjaan baru, Hsieh malah membuat website bertukar iklan banner bernama LinkExhange yang ia luncurkan pada Maret 1996. Ternyata sambutannya luar biasa. Dalam waktu tiga bulan jumlah partisipan sudah mencakup 20.000 peserta. Tahun 1998 website itu sudah memiliki 400.000 member dengan jumlah iklan banner sebanyak 5 juta.
Microsoft melihat perkembangan website itu dan kemudian merayu Hsieh untuk menjual LinkExchange kapadanya. LinkExchange pun dijual ke Microsoft senilai US$265 juta pada November 1998. Nilai akuisisi ini menggegerkan dunia dan nama Hsieh pun langsung melambung sebagai salah satu entrepreneur dot com yang sukses. Padahal saat itu usianya masih muda, 24 tahun.
Uang hasil penjualan website itu ia gunakan untuk mendirikan perusahaan modal ventura yang diberi nama Venture Frogs. Melalui perusahaan ini Hsieh menawarkan investasi pada pengusaha muda pemula (start-up) untuk mengembangkan usahanya. Sejumlah ide pun masuk ke meja kerjanya, termasuk salah satunya datang dari pemuda belia bernama Nick Swinmurn.
Proposal Swinmurn sebenarnya hampir diabaikannya. Saat itu pemuda kelahiran Inggris ini mengajukan proposal membuat toko online khusus sepatu dengan nama ShoeSite.com. Ide itu tak menarik hati Hsieh. "Mana mungkin orang mau membeli sepatu tanpa melihat wujud nyatanya," pikir Hsieh saat itu.
Namun ketika ia mendengar pasar ritel sepatu di Amerika Serikat mencapai US$40 miliar, ia pun terkaget. Akhirnya ia mau berinvestasi di bisnis Swinmurn namun nama ShoeSite.com diubah menjadi Zappos.com. Zappos diluncurkan pada tahun 1999 sebagai website khusus penjual sepatu. Saat itu Hsieh hanya bertindak sebagai investor, tak mau ikut dalam manajemen. Namun karena terbayang-bayang pasar yang besar, dua bulan kemudian ia memutuskan untuk ikut mengelola dan posisinya menjadi CEO. Setelah ditanganinya, Zappos menunjukkan perkembangan luar biasa. Setahun sejak pendiriannya pendapatannya mencapai US$1,6 juta.
Dengan kerja keras dan prinsip mengutamakan pelayanan pada konsumen bisnis Zappos terus meningkat. Pada tahun 2009 pendapatannya sudah mencapai US$1 miliar. Saat itulah, raksasa penjualan ritel online Amazon tertarik untuk membeli Zappos. Melalui negosiasi sengit, akhirnya Hsieh dan Swinmurn melepas Zappos ke Amazon dengan nilai akuisisi sebesar US$1,2 miliar atau sekitar Rp10,8 triliun. Meski begitu Hsieh masih dipertahankan sebagai CEO Zappos.
"Kami bertanya pada diri kami sendiri mau diapakan perusahaan ini (Zappos). Kami tak mau sekadar menjual sepatu. Kami ingin melayani pelanggan," tuturnya. Itulah kunci sukses Zappos: melayani konsumen/pelanggan. Ini mungkin kredo lama, namun terbukti tak banyak yang berhasil karena melayani konsumen/pelanggan ternyata bukan perkara gampang. Perlu komitmen, integritas, dan kerja keras. 


sumber : www.andriewongso.com 

Rabu, 30 Mei 2012

Waktu Indonesia Jadi GMT+8

Penyatuan zona waktu di Indonesia hampir mencapai final. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, pemerintah sedang mematangkan rencananya. Saat ini Indonesia memiliki tiga zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT). WIB meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. WITA meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. SedangkanWIT meliputi Maluku, Papua, dan Papua Barat.
WIB jika mengacu pada waktu Greenwich (GMT) berarti GMT+7, sedangkan WITA GMT+8, dan WIT GMT+9. Dalam konsep penyatuan zona waktu itu Indonesia hanya memiliki satu zona waktu yaitu WITA. Jadi kelak waktu Indonesia hanya GMT +8. Namun belum ada kepastian kapan penyatuan itu akan mulai dilaksanakan.


sumber : www.andriewongso.com

Selasa, 29 Mei 2012

Tetesan Air


Alkisah ada sebuah botol yang berisikan air yang jernih. Setiap tetesan air di dalam botol itu merasa berbangga diri karena mereka sangat bersih dan jernih. Hari lepas hari mereka saling mengucapkan selamat karena kejernihan dan kebersihan diri mereka.

Hingga suatu hari, salah satu tetesan air itu menjadi bosan dengan keadaannya yang superbersih dan jernih. Dia ingin tahu rasanya menjadi tetesan yang kotor. Meski tetesan air lainnya berusaha keras membujuk dan mencegahnya, dia tetap bersikukuh pada niatannya.

Tanpa diduganya, ketika tetesan itu kembali ke dalam botol dengan keadaan yang sangat kotor ternyata dirinya membuat semua tetesan air di dalam botol menjadi kotor juga. Mereka berusaha membersihkan diri mereka, tapi sia-sia. Mereka telah mencoba segala cara untuk menghilangkan noda-noda kotor itu. Akhirnya, ada seseorang yang mencemplungkan botol itu ke dalam sebuah air mancur. Dan begitu masuk banyak air bersih ke dalam botol, tetesan-tetesan air yang kotor itu kembali bersih dan jernih. Sekarang mereka semua tahu kalau mereka ingin menjadi bersih, setiap mereka juga harus tetap bersih. Meski kadang hal itu sangat sulit. Karena untuk memperbaiki kesalahan satu tetesan dibutuhkan kerja keras dari semua tetesan.
 
***

Hal yang sama juga bisa terjadi pada diri kita dan lingkungan sekitar kita. Jika kita ingin tinggal di dalam lingkungan yang positif, setiap kita harus menjadi pribadi yang positif. Jangan sampai ada yang melakukan hal negatif karena satu orang saja yang berbuat demikian akan berdampak besar bagi orang lainnya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sudah menjadi "tetesan air yang bersih"?


sumber : www.andriewongso.com

Senin, 28 Mei 2012

Menjebak Pencuri


 http://kolomkita.detik.com/upload/thief.png
Pada zaman dahulu, orang berpikir dengan cara yang amat sederhana. Dan
karena kesederhanaan berpikir ini, seorang pencuri yang telah berhasil
menggondol seratus keping lebih uang emas milik seorang saudagar kaya tidak
sudi menyerah. Hakim telah berusaha keras dengan berbagai cara tetapi tidak
berhasil menemukan pencurinya. Karena merasa putus asa pemilik harta itu
mengumumkan kepada siapa saja yang telah mencuri harta miliknya merelakan
separo dari jumlah uang emas itu menjadi milik sang pencuri bila sang
pencuri bersedia mangembalikan.Tetapi pencuri itu malah tidak berani
menampakkan bayangannya. Kini kasus itu semakin ruwet tanpa penyelesaian
yang jelas. Maksud baik saudagar kaya itu tidak mendapat-tanggapan yang
sepantasnya dari sang pencuri. Maka tidak bisa disalahkan bila saudagar itu
mengadakan sayembara yang berisi barang siapa berhasil menemukan pencuri
uang emasnya, ia berhak sepenuhnya memiliki harta yang dicuri. Tidak
sedikit orang yang mencoba tetapi semuanya kandas.

Sehingga pencuri itu bertambah merasa aman tentram karena ia yakin jati
dirinya tak akan terjangkau. Yang lebih menjengkelkan adalah ia juga
berpura-pura mengikuti sayembara. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa
menghadapi orang seperti ini bagaikan menghadapi jin. Mereka tahu kita
sedangkan kita tidak. Seorang penduduk berkata kepada hakim setempat.

“Mengapa tuan hakim tidak minta bantuan Abu Nawas saja?”

“Bukankah Abu Nawas sedang tidak ada di tempat?” kata hakim itu balik
bertanya.

“Kemana dia?” tanya orang itu.

“Ke Damakus.” jawab hakim

“Untuk keperluan apa?” orang itu ingin tahu.

“Memenuhi undangan pangeran negeri itu.” kata hakim.


“Kapan ia datang?” tanya orang itu lagi.


“Mungkin dua hari lagi.” jawab hakim.



Kini harapan tertumpu sepenuhnya di atas pundak Abu Nawas. Pencuri yang
selama ini merasa aman sekarang menjadi resah dan tertekan. Ia merencanakan
meninggalkan kampung halaman dengan membawa serta uang emas yang berhasil
dicuri. Tetapi ia membatalkan niat karena dengan menyingkir ke luar daerah
berarti sama halnya dengan membuka topeng dirinya sendiri. Ia lalu bertekad
tetap tinggal apapun yang akan terjadi.



Abu Nawas telah kembali ke Baghdad karena tugasnya telah selesai. Abu Nawas
menerima tawaran mengikuti sayembara menemukan pencuri uang emas. Hati
pencuri uang emas itu tambah berdebar tak karuan mendengar Abu Nawas
menyiapkan siasat. Keesokan harinya semua penduduk dusun diharuskan
berkumpul di depan gedung pengadilan. Abu Nawas hadir dengan membawa
tongkat dalam jumlah besar. Tongkat-tongkat itu mempunyai ukuran yang sama
panjang.



Tanpa berkata-kata Abu Nawas membagi-bagikan tongkat-tongkat yang dibawanya
dari rumah. Setelah masing-masing mendapat satu tongkat, Abu Nawas
berpidato, “Tongkat-tongkat itu telah aku mantrai. Besok pagi kalian harus
menyerahkan kembaii tongkat yang telah aku bagikan. Jangan khawatir,
tongkat yang dipegang oleh pencuri selama ini menyembunyikan diri akan
bertambah panjang satu jari telunjuk. Sekarang pulanglah kalian.”



Orang-orang yang merasa tidak mencuri tentu tidak mempunyai pikiran
apa-apa. Tetapi sebaliknya, si pencuri uang emas itu merasa ketakutan. Ia
tidak bisa memejamkan mata walaupun malam semakin larut. Ia terus berpikir
keras. Kemudian ia memutuskan memotong tongkatnya sepanjang satu jari
telunjuk dengan begitu tongkatnya akan tetap kelihatan seperti ukuran
semula. Pagi hari orang mulai berkumpul di depan gedung pengadilan. Pencuri
itu merasa tenang karena ia yakin tongkatnya tidak akan bisa diketahui
karena ia telah memotongnya sepanjang satu jari telunjuk. Bukankah tongkat
si pencuri akan bertambah panjang satu jari telunjuk? Ia memuji kecerdikan
diri sendiri karena ia ternyata akan bisa mengelabui Abu Nawas.



Antrian panjang mulai terbentuk. Abu Nawas memeriksa tongkat-tongkat yang
dibagikan kemarin. Pada giliran si pencuri tiba Abu Nawas segera mengetahui
karena tongkat yang dibawanya bertambah pendek satu jari telunjuk. Abu
Nawas tahu pencuri itu pasti melakukan pemotongan pada tongkatnya karena ia
takut tongkatnya bertambah panjang.



Pencuri itu diadili dan dihukum sesuai dengan kesalahannya. Seratus keping
lebih uang emas kini berpindah ke tangan Abu Nawas. Tetapi Abu Nawas tetap
bijaksana, sebagian dari hadiah itu diserahkan kembali kepada keluarga si
pencuri, sebagian lagi untuk orang-orang miskin dan sisanya untuk keluarga
Abu Nawas sendiri. []



Sumber: Tidak Diketahui

Tangisan Rasulullah Goncang Arasy

  • Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang dihadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”

    Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi:“Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:

    “Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab baduwi? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

    Mendengar kata-kata orang baduwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”

    “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab baduwi itu pula.

    Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi dihadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.

    “Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:

    “Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.

    Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:

    “Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab baduwi itu.

    “Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya.

    “Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,“ jawab orang itu. “Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!“

    Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:

    “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!”

    Betapa sukanya orang Arab baduwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.!!

    Subhanallah...Begitu-lah sekelumit riwayat tentang Nabi Muhammad Rasulallah shalallahu 'alaihi wasallam, Insan yang di Muliakkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'aala..

    Subhanaalah Walhamdulillah Walailahailallah Huallah huakbar...... monggo temen2 semua perbanyak sholawat dumateng junjungan kita nabi agung Muhammad SAW, beliau yg ma'sum dan pemberi syafaat serta yg membawa iman,islam,dan ihsan kita semua saja sampai menangis mendengar suatau kebenaran yang amat sangat benar dengan sebenar-benarnya akan kebesaranALLAH, apakah kita tak malu sebagai hamba yang hina dan selalu dikelilingi dengan kesalahan, kekhilafan serta dosa-dosa yang terkadang kita tak menyadarinya bersikap biasa-biasa sja??? wallahua'lam.. .
    “Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad...

Jumat, 25 Mei 2012

Jadi Bintang Karena Kecelakaan

Tanggal 23 Februari 2000 adalah hari bersejarah bagi Carlos Santana. Saat itu ia mendapat pengakuan luar biasa di malam penganugerahan Grammy Awards dengan sebuah rekor. Dialah (bersama Michael Jackson) yang mampu merebut delapan Grammy (melalui album Supernatural) dalam satu malam yang merupakan rekor yang belum terpecahkan hingga kini. Carlos Santana sendiri bukanlah penyanyi. Ia adalah pemain gitar. Permainan gitarnya memang luar biasa. Jarang-jarang seorang pemain musik begitu dominan dalam suatu band.Namun Santana adalah kekecualian.
Santana lahir di Autlán de Navarro, Jalisco, Meksiko, pada 20 Juli 1947. Pada awalnya ia belajar biola saat usianya lima tahun. Namun menginjak usia delapan tahun ia mulai tertarik pada gitar. Ia sendiri terpengaruh oleh musisi dari Amerika Latin, Ritchie Valens, seorang penulis lagu, penyanyi dan pemain gitar, yang jadi bintang di Amerika Serikat. Ketika itu jarang-jarang musisi dari Amerika Latin bisa bersaing dengan musisi lainnya di AS.
Kemampuannya bermain gitar bertambah ketika keluarganya pindah ke San Francisco. Di sinilah ia berkesempatan untuk melihat langsung para bintang pujaannya. Di antaranya ia bisa menonton BB King secara live. Dari permainan gitar BB King inilah mimpinya menjadi pemain gitar kelas dunia dimulai. Sedangkan kemampuannya bermain gitar terasah oleh berbagai aliran musik yang ia tonton dan gemari.
Ia memang tak segera menjadi pemain musik. Selepas SMA untuk mendapat penghasilan Santana bekerja sebagai pencuci piring di restoran. Akan tetapi tekadnya untuk menjadi pemusik mendorongnya untuk mendekati berbagai pertunjukan. Salah satunya Fillmore West, pertunjukan musik yang digagas promotor musik Bill Graham. Seringnya nonton di sana membuatnya dikenal oleh sejumlah kru di sekitar acara pertunjukan itu.
Bill Graham sendiri termasuk promotor yang terbuka pada musisi-musisi baru. Band baru bisa tampil di sana asalkan memiliki kemampuan yang bisa dipertanggungjawabkan. Suatu kali jadwal tampil siang hari adalah grup band yang dikomandoi Paul Butterfield. Sayangnya Butterfield sendiri tak bisa tampil karena mabuk berat. Bill Graham kelimpungan mencari penggantinya. Masalahnya, saat itu grup band tersebut tak siap mencari pemain gitar pengganti.
santana
Seorang teman Santana yang kenal Bill Graham mengusulkan agar Santana menggantikannya karena ia memiliki kemampuan gitar luar biasa. Setelah dites mendadak, akhirnya Bill setuju. Santana sendiri tampil dulu sendirian di panggung dan segera saja kemampuannya bermain gitar memukau penonton termasuk Bill Graham sendiri.
Meski begitu grup band tersebut hanya hidup di panggung. Setelah itu Santana mencari pemusik lain untuk membentuk band sendiri. Akhirnya ia mengajak sesama pemusik jalanan, David Brown dan Gregg Rolie, membentuk Santana Blues Band. Dengan grup band ini ia tampil di berbagai panggung di San Francisco. Dan penampilannya di Woodstock tahun 1969 membuatnya dikontrak Columbia Records. Dari sanalah perjalanan karier profesionalnya dimulai.
Orang mungkin menganggap, karier Santana terdongkrak karena "kecelakaan" akibat seorang pemusik sekelas Paul Butterfield gagal tampil karena mabuk. Namun tanpa dibekali kemampuannya yang luar biasa, kesempatan itu akan sia-sia. Beruntung Santana sudah siap sehingga kini ia jadi bintang.


sumber : www.andriewongso.com
 

Sopir Angkot yang Berjiwa Besar


Kisah inspiratif ini merupakan pengalaman seorang bernama Suvendu Roy ketika bertemu seorang sopir angkot semacam bajaj, di India. Suatu hari saya dan istri memutuskan pergi ke suatu tempat dengan naik bajaj. Saat menghentikan satu bajaj yang lewat di pinggir jalan, saya tak menyangka angkutan ini akan berbeda.

Saat kami sudah di dalam bajaj, mata saya tertuju pada setumpuk majalah (yang terbungkus di dalam plastik) di belakang kursi pengemudi. Ketika memandang ke depan, terlihat ada sebuah televisi kecil. Kami pun saling berpandangan keheranan dan sekaligus takjub. Di depan saya ada kotak P3K yang berisikan kapas, detol, dan beberapa obat lainnya.

Semua itu sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa saya sedang berada di dalam angkutan umum yang spesial.

Lalu, saya memutar pandangan sekali lagi, dan ternyata masih ada barang-barang lain yang sepertinya jarang ada di dalam angkutan umum-radio, alat pemadam api, jam dinding, kalender, dan gambar serta simbol banyak kepercayaan (dari Islam, Kristen, sampai Buddha, Hindu, dan Sikh).

Saat saya mengajak si pengemudinya mengobrol sebentar, saya baru sadar kalau tidak hanya bajajnya yang spesial, pengemudinya pun sama-sama spesial. Ternyata dia sudah menjadi sopir bajaj selama 8-9 tahun. Dulu dia pernah bekerja di perusahaan plastik, tapi karena bangkrut terpaksa dia mencari pekerjaan lain dan sejak itu dia pun menggeluti pekerjaannya sekarang. Dia punya dua anak yang masih bersekolah, dan jam kerjanya dimulai dari jam 8 pagi sampai malam sekitar jam 10. Jadwal kerjanya itu tak pernah dilanggarnya kecuali badannya tidak fit.
Saya bertanya apakah dia melakukan pekerjaan lain. Jawabnya, dia pergi ke rumah panti wreda khusus untuk wanita di Anheri seminggu sekali atau kapan pun dia punya uang lebih. Dia akan menyumbang sikat gigi, odol, sabun, shampoo, dan barang kebutuhan sehari-hari lainnya.
Lalu, dia menunjuk ke tulisan yang tertera di bagian belakang kursinya, "Diskon 25% untuk orang cacat." Sedangkan potongan untuk penumpang yang buta lebih besar lagi. Saya dan istri saya benar-benar takjub.

***
Ciri orang berjiwa besar adalah berusaha membantu orang lain meski dirinya kekurangan. Mungkin itulah kira-kira yang bisa menjadi gambaran si sopir yang dijumpai Suvendu Roy. Semangat bekerjanya luar biasa, begitupun semangatnya menjalani kehidupannya demi manfaat diri sendiri maupun orang lain. Sopir ini layak disebut seorang "pahlawan"!


sumber: www.srikumar.com

Nasihat Sang Ahli


Sering kali masalah membesar karena kita menyepelekan hal kecil. Tak jarang, akhirnya kambing hitam dicari-cari. Untuk itu, semangat solusi harus selalu dikedepankan. Suatu ketika, seorang pemuda menjadi kaya berkat memiliki sebuah pabrik roti yang terus berkembang. Dari sekadar pabrik rumahan, hingga akhirnya ia memiliki pabrik roti besar dengan banyak pekerja.
Namun, pada sebuah masa, ia mengeluhkan kondisi pabriknya. Jika sebelumnya ia selalu mendapatkan keuntungan sangat besar karena produksi pabriknya terus meningkat, belakangan ia merasa produksinya terus menurun. Pertama, ia menyalahkan pekerjanya yang dianggap makin malas. Maka, orang-orang yang dianggapnya kurang bagus, dikeluarkan dari pabriknya. Begitu seterusnya. Tapi, tak pernah lagi terjadi peningkatan produksi, bahkan saat diganti dengan pekerja lain. Tetapi, ia tetap bersikukuh bahwa pasti ada yang salah dengan anak buahnya. Maka, ia pun kembali mengganti pegawainya.
Hingga beberapa lama, pabrik rotinya terus mengalami kemunduran. Produknya makin sedikit hingga ia tak mampu lagi menerima pesanan yang lebih banyak. Namun, keadaan itu justru terus membuat dirinya menyalahkan sisa pekerja di pabriknya.
 
Karena khawatir usahanya lama-lama bangkrut, akhirnya ia bertanya kepada orang-orang yang masih dipercayainya, bagaimana mengatasi persoalan itu. Saat itulah, ada usulan untuk mendatangkan tenaga ahli konsultan untuk memperbaiki kinerja pabrik roti tersebut.
Si pemuda pun setuju. Maka, dipanggillah seorang ahli yang terkenal dari kota sebelah. Saat datang, ia pun segera dimintakan masukan, apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja pabriknya.
"Tuan, apa yang bisa saya lakukan untuk menyelamatkan usaha ini? Saya sudah mengganti banyak pekerja yang menurut saya kurang terampil dan kurang produktif. Tapi, pabrik ini terus saja mengalami penurunan produksi," pinta si pemuda pada sang ahli.
Hari demi hari berlalu. Sang ahli pun meninjau dan meneliti hal apa saja yang mungkin menjadi sumber masalah di pabrik itu. Setiap hari, ia pun selalu bertanya dan banyak bertanya pada si pemuda tentang banyak hal. Mulai dari soal manajemen, soal sumber daya manusia, hingga urusan teknis di pabrik. Hingga, suatu ketika, ia berkata bahwa masalah di pabrik itu pasti bisa segera selesai. Dan memang, seminggu setelah ia bicara tentang hal tersebut, pabrik roti itu mulai kembali meningkat hasil produksinya. Pelan tapi pasti, pabrik itu kembali bisa bekerja maksimal seperti sediakala.
Tentu saja, si pemuda sangat berterima kasih dengan bantuan sang ahli. "Wah, Paman memang sangat luar biasa. Pabrik roti saya sudah bisa kembali pulih dalam waktu yang relatif cepat. Apa sebenarnya yang Paman lakukan pada pabrik saya hingga bisa pulih?"
 
"Sederhana saja. Aku hanya membenahi beberapa sekrup yang kendor di pabrik ini. Gampang dan cepat. Maka semua mesin kembali normal," jawabnya santai.
"Hah? Sesederhana itu rupanya masalah pabrik roti saya? Jadi, berapa saya harus bayar jasa Paman untuk memperbaiki itu semua?"
"Seratus juta!"
"Untuk memperbaiki sekrup kendor sampai seratus juta? Mahal sekali?"
"Memang. Untuk memperbaiki sekrup memang murah, seratus ribu saja. Tapi untuk menemukan sekrup-sekrup mana yang kendor dan perlu diperbaiki, itu yang mahal," tegas sang ahli.
"Tapi itu tetap mahal sekali," keluh si pemuda. 
"Anak muda. Biaya itu tak akan jadi mahal jika kamu lebih memperhatikan anak buahmu. Namun, selama ini kamu hanya memilih marah dan marah pada mereka, tanpa tahu persoalan sebenarnya. Kamu langsung memberhentikan mereka tanpa tahu alasan apa yang menyebabkan masalah di pabrik. Seandainya kamu lebih bijak, mau mendengar orang lain, mau mencari inti masalah tanpa menyalahkan orang lain, niscaya pabrikmu tak akan mengalami masalah seperti sebelumnya. Ingat, banyak hal sepele yang mendasari munculnya masalah besar. Karena itu, jangan biasakan mencari-cari kesalahan orang lain, tapi carilah inti masalah dan segera selesaikan!"
Si pemuda pun merasa malu mendapat nasihat itu. Ia berjanji, akan berubah lebih perhatian pada pekerjanya dan tidak akan lagi mudah menyalahkan orang lain.


Kisah di atas sering kita jumpai pada banyak kehidupan. Sering mencari kambing hitam persoalan, serta menyepelekan masalah kecil. Dalam kisah tergambar bahwa si pemuda cenderung menyalahkan orang lain tanpa mau tahu alasan sebenarnya. Di kehidupan pun, kita melihat banyak perselisihan yang awalnya didasari oleh hal sepele, namun tidak bisa terkomunikasikan dengan baik. Ujungnya, hal kecil bisa merembet ke banyak hal yang tidak kita kehendaki.
Karena itu, pada kisah di atas menggambarkan setidaknya dua hal yang bisa kita petik hikmahnya. Pertama, jangan pernah menyalahkan orang lain jika tak tahu masalah sebenarnya. Cobalah untuk mengevaluasi apa yang ada di sekitar diri terlebih dahulu-termasuk dari dalam diri-sebelum memutuskan sesuatu. Kedua, bahwa ada banyak hal-hal atau masalah kecil yang sering kali dianggap sepele. Namun, jika tidak ditangani, akan berubah menjadi hal besar yang bisa menyulitkan kita.
Mari, kita jauhi sikap sering menyalahkan orang lain. Sebaliknya, mari kita mengembangkan komunikasi yang baik dengan banyak pihak, sehingga masalah demi masalah bisa terselesaikan dengan bijak tanpa ada yang harus disalahkan. Sehingga, masalah-masalah sepele pun tak akan membesar dan segera terselesaikan dengan solusi terbaik.

sumber : www.andriewongso.com

Prestasi Anak Indonesia di iTunes

Pada 28 April 2012 lalu, sebuah buku karya anak bangsa diterbitkan secara online oleh produsen komputer Apple dan didistribusikan toko iTunes di 32 negara. Buku cerita bergambar dalam bentuk iBook ini sekarang menempati posisi di "200 Top Rated" untuk kategori buku gratis di Amerika Serikat dan Australia.

Buku berjudul Chen Chen Goes to Space ini adalah karya anak berusia 9 tahun, Keily Setiawan. Ia berhasil menjadi penulis independen termuda di dunia. iBook yang ditulis siswi kelas 4 SD SWA (Sinarmas World Acamdeny) memanfaatkan aplikasi software terbaru dari Apple bernama ‘iBooks Author'.

iBook karya Keily bisa diunduh gratis di iPhone, iPad, atau iPod melalui iBookstore. Namun, Anda membutuhkan akun iTunes di Amerika Serikat, Eropa, atau Australia karena iBookstore belum tersedia di iTunes Asia .

Sebenarnya Keily menulis karya tulisnya ini untuk dijadikan sebagai hadiah kepada adiknya yang baru lahir. Pemilihan karakter kelinci yang menjadi si tokoh utamanya pun disebabkan shio adiknya yang dilambangkan oleh binatang itu.
keily

Buku Chen Chen Goes to Space bercerita tentang seorang kelinci yang ingin menjadi astronot. Buku ini ditulis Kelly dalam dua bahasa, yaitu Mandarin dan Inggris, serta dilengkapi dengan gambar ilustrasi yang dibuat oleh Keily sendiri. Buku ini mendapat komentar positif. Salah satunya seorang ibu di Amerika yang mengunduh karya Keily ini untuk dibacakan kepada anaknya.

Prestasi Keily Setiawan ini membuat Indonesia makin mendunia.



sumber : www.andriewongso.com

Kamis, 24 Mei 2012

Jenazah Anak Saleh Berbau Harum

 

Berita dari Alam kubur kali ini mengisahkan tentang nikmatnya alam kubur yang diterima oleh anak yang saleh.

Kisahnya. Semasa hidupnya, seorang anak yang bernama Hasan bin Abdullah dikenal sebagai anak yang saleh.
Subhanallah...
Setelah berpuluh-puluh tahun ia mati dan dimakamkan, jasadnya masih terlihat utuh dan berbau harum. Kisah ini terjadi di daerah Unaizah, Arab Saudi. Saat itu, di tepi batas kota akan dibangun benteng batas wilayah Unaizah. Kebetulan lokasi itu dulunya merupakan kuburan warga setempat yang lama tak dipakai lagi. Berdasarkan persetujuan raja setempat, lokasi kuburan itu akhirnya dibongkar.

Maka mulailah para pekerja memindahkan satu persatu jenazah di kuburan itu ke lokasi lain yang sudah disediakan. Namun, hingga pada giliran makam yang ada di sebelah pojok, penggali kuburan mengalami kesulitan. Tanah di makam itu terasa keras untuk digali. Butuh sekitar satu jam untuk membobfkar kuburan tua itu.
"Tanahnya lebih keras dari tanah yang lain di kuburan ini, kenapa bisa demikian ya," kata salah seorang penggali.

Mendapat Nikmat Kubur. Meskipun demikian, mereka tetap sabar hingga tergalilah makam tersebut. Ternyata di dalam liang lahat itu terdapat jenazah yang masih utuh meski tampak kering. Bahkan jenggot jenazah itu masih tampak jelas dan utuh. Padahal beberapa kafan sudah hancur dimakan tanah.
"Subhanallah...jenazah siapa ini," ujar seorang penggali kubur."
"baunya harum sekali, aneh..padahal kuburan ini usianya sudah lama," ujar yang lain.

Para penggali makam itu juga bingung karena seketika saja aroma harum menyerbak ke segala arah. Mereka yakin, jika bau harum itu berasal dari jenazah utuh itu. Salah satu dari mereka kemudian memanggil salah seorang Syeikh di Unaizah untuk melihat keanehan itu.

"Subhanallah..., biarakan dalam posisi sebagaimana adanya. Hindarilah ia dan galilah sebelah kanan atau sebelah kiri," ucap syeikh

tersebut.
Para pekerja itu menuruti perintah sang syeikh. Akhirnya, dengan terpaksa mereka mengurangi luas area untuk pembangunan benteng tersebut. Sang Syeikh kemudian berusaha mencari informasi tentang jenazah siapakah yang mendapatkan nikmat kubur itu.

Ia bertanya ke seluruh penduduk desa itu, hingga sampailah ia di sebuah rumah kecil dan tua. Penghuni rumah itu hanya seorang nenek tua. Ia hanya terbaring di ranjang sambil berzikir kepada Allah SWT.
"Apa yang membuat Anda singgah di rumah ini? Bukankah masih banyak rumah lain yang lebih bagus untuk kau singgahi?" tanya nenek itu.
"Aku sedang mencari ahli keluarga dari makam yang jenazahnya utuh itu," jawab syeikh.
"Ketahuilah, ia adalah Hasan bin Abdullah. Dia saudaraku yang meninggal dua puluh tahun yang lalu," kata nenek dengan nada sedih.


Berbakti Kepada Orang Tua. Mendengar pernyataan itu, syeikh lebih mendekat lagi menuju pembaringan nenek.
"Sudikah engkau menceritakan apa yang sebenarnya dilakukan saudaramu itu ketika masih hidup?" tanya syeikh.
"Ia adalah seorang yang ahli ibadah, tiap malamnya selalu bermunajat kepada Allah SWT," kata nenek itu dengan suara yang terputus-putus sambil meneteskan air mata karena teringat akan saudaranya.

"Saudaraku itu tidak pernah menolak setiap perintah orang tuaku. Ia anak yang berbakti. Saudaraku itu sering menggendong ibuku ke pasar untuk berdagang," jelas nenek itu lagi.

Syeikh itu sangat terkesima dengan amaan yang dialkukan oleh saudara nenek itu. Ia kemudian berpamitan sambil memberikan beberapa dinar untuk sedekah. Sesampainya di rumah, syeikh itu langsung bersimpuh di kaki ibunya. Ia menangis memohon maaf atas semua kesalahannya yang tidak begitu memperhatikan ibunya karena terlalu sibuk bekerja.

Sang syeikh saja sampai bersimpuh dikaki ibu, sudahkah Anda?
Mari berbakti kepada orang tua, terutama kepada ibu kita, agar kita bisa mendapatkan nikmat kubur seperti Hasan bin Abdullah dalam kisah ini.


sumber : http://nasional.lintas.me

Mematahkan Prediksi


Karena cuaca dingin dan ingin mendapatkan kehangatan, dua orang anak Amerika berusia 8 tahun menuangkan bensin di kompor sekolahnya. Ledakan hebat pun terjadi dan merenggut nyawa salah seorang di antaranya. Sementara anak yang satunya mengalami luka bakar parah di kaki dan seorang dokter menyarankan segera diamputasi agar tidak menyebarkan infeksi. Tetapi orangtuanya berkata, 'Kita tunggu dulu beberapa hari.' Setelah beberapa hari, dokternya melihat bahwa kaki anak itu mulai sembuh tetapi kaki kirinya lebih pendek 6,4 cm. "Wah.. anak ini tidak akan pernah bisa berjalan." Begitu prediksinya. Tapi beberapa minggu kemudian, ternyata anak itu bisa berjalan dengan bantuan tongkat penyangga dan kembali memulai aktivitasnya.
Orang-orang yang melihatnya menilai, "Kasihan ya, anak ini tidak akan bisa berjalan tanpa tongkat!" Tetapi dalam waktu beberapa minggu, anak itu membuktikan bahwa ia bisa berjalan tanpa tongkat. Lagi-lagi banyak orang berkata, "Bocah ini bisa berjalan tapi tidak akan pernah bisa berlari!" Tetapi si anak mulai belajar berlari.
Tahukah Anda bahwa anak yang dimaksud dalam cerita ini adalah Glenn Cunningham (1909-1988) yang telah mencetak rekor-rekor dunia untuk cabang atletik (lari 1 mil & 800 meter). Pada masa jayanya, ia berhasil menempuh jarak 1 mil dengan waktu terbaik 4:04.4.
 
Bagaimana bisa seorang anak yang DIPREDIKSI menderita kelumpuhan namun kenyataannya berhasil menjadi seorang JUARA di lintasan lari? Tidak lain, karena ia punya semangat pantang menyerah pada keadaan. Dan itulah yang menjadi kekuatannya.
Apakah Anda merasa gagal karena selalu diprediksi negatif oleh lingkungan? Ingat, hidup kita tidaklah bergantung pada prediksi orang. Hidup kita bergantung pada pola pikir, mentalitas, dan usaha. Dan itu semuanya menjadikan kita lebih dari seorang pemenang dalam kompetisi. Kita akan menjadi 'pemenang kehidupan.'


sumber : www.andriewongso.com

3 Kisah Nyata yang Inspiratif



# Steve Jobs, Visioner Apple
http://1.bp.blogspot.com/-631hJwDeMpU/To7q0WGPSPI/AAAAAAAACbM/UBvRDWX4LME/s1600/nh1Rdmgt2s.jpg 
Dunia dikejutkan ketika ahli teknologi Steve Jobs, mantan CEO Apple, meninggal pada tahun lalu. Tidaklah sulit untuk memahami kenapa kematiannya itu membuat hampir kita semua merasa kehilangan. Steve bisa dikatakan telah berjasa besar bagi dunia teknologi. Ia benar-benar mengubah peta industri komputer, ponsel, dan alat-alat elektronik. Beberapa penampilan publiknya menunjukkan betapa besarnya passion yang dimiliki Steve terhadap produk-produknya. Rasa antusiasmenya itu bersifat menular.
Steve adalah contoh nyata inspiratif yang membuktikan bahwa sebuah tekad seseorang untuk mengejar mimpi-mimpi itu berdampak besar. Awalnya ia dipecat oleh Apple pada tahun '80-an lalu kembali lagi ke Apple dan merevolusi perusahaan itu dan industri PC.
Dalam pidatonya yang terkenal pada acara wisuda di Stanford, Steve berkata, "Mengingat saya akan meninggal nantinya menjadi alat terpenting yang membantu saya membuat keputusan-keputusan besar dalam hidup. Karena hampir segala hal-semua harapan, kebanggaan, kekhawatiran akan kegagalan dan perasaan malu-akan hilang begitu kematian datang menghampiri, dengan menyisakan hanya hal yang benar-benar penting. Mengingat bahwa kita akan mati suatu hari nanti adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari dari perangkap pemikiran bahwa kita telah gagal. Tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati."

# Howard Schultz, CEO Starbucks 
http://media.tumblr.com/tumblr_ljkmrlTbro1qb7v91.jpg 
Howard Schultz, CEO dan Pemimpin Starbucks, menjalani masa kecilnya di rumah susun tapi berhasil keluar dari keadaannya itu melalui olahraga. Ia mendapat beasiswa atletik dan menjadi orang pertama dalam keluarganya yang mencicipi bangku kuliah.
Dalam perjalanan kariernya, Howard Schultz bergabung ke Starbucks pada 1982 sebagai kepala marketing dan operasi-operasi ritel. Ia lalu keluar dan mulai menjalankan kedai kopinya sendiri setelah terinspirasi budaya minum kopi di Italia. Tapi ia segera membeli Starbucks dari pemiliknya terdahulu pada 1987. Karena pernah merasakan hidup serbakekurangan, Howard menjadi seorang CEO yang memperhatikan kesejahteraan rakyat kecil. Starbucks memberikan jaminan kesehatan yang sangat besar kepada para karyawannya, dan bahkan pada karyawan paruh waktunya. Malah, perusahaan itu mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk asuransi kesehatan dibanding untuk bahan material penjualan mereka, yaitu kopi.

# Michael Jordan, Superstar Bola Basket
http://cdn.bleacherreport.net/images_root/slides/photos/000/266/667/michael-jordan-mj-mj-23_display_image.jpg?1277149397 
Dikenal sebagai pemain basket terbaik sepanjang masa, Michael Jordan tidak begitu saja mendapatkan keberhasilannya itu. Ia bahkan harus berjuang keras meraihnya. Meskipun kemampuannya tak diragukan lagi, tinggi badannya tidak memenuhi syarat untuk menjadi salah satu anggota tim basket kampusnya. Mahasiswa lain yang setingkat dengannya, Leroy Smith, malah berhasil diterima dalam tim kampus.
Michael merasa marah sekaligus dipermalukan, tapi energi emosionalnya itu ia curahkan dan gunakan untuk menjadikan dirinya seorang pemain yang jauh lebih baik. "Setiap kali berlatih dan merasa lelah juga mulai timbul niatan untuk menyerah, saya akan menutup mata dan membayangkan daftar nama pemain di kamar ganti tanpa nama saya tertera di sana," kata Jordan. "Dan biasanya hal itu akan membuat saya bangkit kembali."
Michael akhirnya berhasil menjadi anggota tim kampus dua tahun kemudian, memperoleh beasiswa ke University of North Carolina, dan lalu direkrut Chicago Bulls. Dan sisa perjalanan hidupnya adalah sejarah, demikian penuturan Michael.
***
Ketiga tokoh di atas memperlihatkan pada kita bahwa penderitaan atau penolakan dalam hidup itu bukanlah hal yang luar biasa. Yang menjadi luar biasa apabila kita tak pernah berhenti untuk melangkah meski didera segala rintangan dan halangan, apabila kita tetap melangkah tegap menghadapi semua hadangan itu. Karena seperti yang digambarkan pada kisah hidup tokoh-tokoh di atas, di balik setiap kemalangan dan penderitaan pasti akan ada titik terang, pasti akan ada titik akhir yang lebih baik. Itu semua bisa didapat jika kita pantang menyerah. 


sumber : www.andriewongso.com 

Rabu, 23 Mei 2012

Kisah Siti Penjual Bakso Berumur 7 Tahun dengan Upah Rp 2000 Per Hari


Siti, seorang bocah yatim yang ditinggal mati ayahnya sejak usia 2 tahun. Kini Siti berumur 7 tahun. Sehari-hari sepulang sekolah Siti masih harus berkeliling kampung menjajakan bakso. Karena ia masih anak-anak, tentu belum bisa mendorong rombong bakso.


Jadi bakso dan kuahnya dimasukkan dalam termos nasi yang sebenarnya terlalu besar untuk anak seusianya. Termos seukuran itu berisi kuah tentu sangat berat.




Tangan kanan menenteng termos, tangan kiri menenteng ember plastik hitam berisi mangkok-mangkok, sendok kuah, dan peralatan lain. Dengan terseok-seok menenteng beban seberat itu, Siti harus berjalan keluar masuk kampung, terkadang jalanannya menanjak naik.

426245_2750555812118_1504314585_32116862_1130512097_n
426345_2750557252154_1504314585_32116863_814529495_n
Kalau ada pembeli, Siti akan meracik baksonya di mangkok yang diletakkan di lantai. Maklum ia tak punya meja. Terkadang jika ada anak yang membeli baksonya, Siti ingin bisa ikut mencicipi.
431193_2750559252204_1482775288_n
426852_2750559692215_1504314585_32116867_1291247007_n
418446_2750560212228_1504314585_32116868_2044032105_n
Tapi ia terpaksa hanya menelan ludah, menahan keinginan itu. Setelah 4 jam berkeliling, ia mendapat upah 2000 perak saja! Kalau baksonya tak habis, upahnya hanya Rp. 1000,- saja. Lembaran seribuan lusuh berkali-kali digulung-gulungnya.
423587_2750563612313_1504314585_32116871_991255809_n

Sampai di rumah, Siti tak mendapati siapapun. Ibunya jadi buruh mencangkul lumpur di sawah milik orang lain. Tak setiap hari ia mendapat upah uang tunai.



Terkadang ia hanya dijanjikan jika kelak panenan berhasil ia akan mendapatkan bagi hasilnya. Setiap hari kaki Ibunda Siti berlumur lumpur sampai setinggi paha. Ia hanya bisa berharap kelak panenan benar-benar berhasil agar bisa mendapat bayaran.


Hari itu Siti ingin bisa makan kangkung. Ia pergi ke rumah tetangganya, mengetuk pintu dan meminta ijin agar boleh mengambil kangkung. Meski sebenarnya Siti bisa saja langsung memetiknya, tapi ia selalu ingat pesan Ibunya untuk selalu minta ijin dulu pada pemiliknya.


Setelah diijinkan, Siti langsung berkubang di empang untuk memetik kangkung, sebatas kebutuhannya bersama Ibunya.

423803_2750566892395_1504314585_32116876_2120270728_n
425308_2750567372407_1504314585_32116878_476704343_n

Petang hari Ibunya pulang. Siti menyerahkan 2000 perak yang didapatnya. Ia bangga bisa membantu Ibunya.

Lalu Ibunya memasak kangkung hanya dengan garam. Berdua mereka makan di atas piring seng tua, sepiring nasi tak penuh sepiring, dimakan berdua hanya dengan kangkung dan garam. Bahkan ikan asin pun tak terbeli, kata Ibunda Siti.
420547_2750569012448_1504314585_32116879_430626547_n

431282_2750569692465_1504314585_32116881_1981099231_n

Bayangkan, anak sekecil itu, pulang sekolah menenteng beban berat keliling kampung, tiba di rumah tak ada makanan. Kondisi rumahnya pun hanya sepetak ruangan berdinding kayu lapuk, atapnya bocor sana-sini.

Sama sekali tak layak disebut rumah. Dengan kondisi kelelahan, dia kesepian sendiri menunggu Ibunya pulang hingga petang hari.
Sering Siti mengatakan dirinya kangen ayahnya. Ketika anak-anak lain di kampung mendapat kiriman uang dari ayah mereka yang bekerja di kota, Siti suka bertanya kapan ia dapat kiriman.
Tapi kini Siti sudah paham bahwa ayahnya sudah wafat. Ia sering mengajak Ibunya ke makam ayahnya, berdoa disana. Makam ayahnya tak bernisan, tak ada uang pembeli nisan. Hanya sebatang kelapa penanda itu makam ayah Siti.
Dengan rajin Siti menyapu sampah yang nyaris menutupi makam ayahnya. Disanalah Siti bersama Ibunya sering menangis sembari memanjatkan doa.
Dalam doanya Siti selalu memohon agar dberi kesehatan supaya bisa tetap sekolah dan mengaji. Keinginan Siti sederhana saja : bisa beli sepatu dan tas untuk dipakai sekolah sebab miliknya sudah rusak.
sumber : http://www.anugrahtbm.co.cc

Tak Mampu Bayar, Andika Tenteng Kursi Sendiri ke Sekolah






GRESIK, KOMPAS.com - Sebuah kisah menggugah kembali datang dari dunia pendidikan. Andika Imam Taufik (9), siswa kelas III SD Negeri Kotakusuma, Sangkapura, Bawean, membeli kursi plastik sendiri karena tak mampu membayar "biaya kursi" yang ditetapkan pihak sekolah. Kursi itu ditentengnya setiap hari ke sekolah.

Andika yang tercatat sebagai siswa kelas unggulan ICP (International Class Program) di sekolahnya terpaksa mendapat perlakuan berbeda di sekolah. Ia harus mengikuti pelajaran di bangku seadanya ketika teman lainnya duduk di kursi baru.

Untuk memasuki tahun pelajaran baru, Andika sebagai siswa ICP, diharuskan membayar biaya sebesar Rp 324.000 sesuai ketentuaan pihak sekolah. Biaya sekolah itu tidak termasuk biaya beli kursi yang nilainya Rp 55.000. Sebagai anak dari keluarga kurang mampu, Andika hingga kini belum bisa membayar biaya sekolah termasuk ‘biaya kursi’ sekolah. Oleh karena itu, ia harus menjalani pendidikan di bangku seadanya. Ibunda Andika, Musnada (35), pun akhirnya  nekad membeli kursi plastik sendiri ke pasar, meskipun harus dengan cara kredit.

“Saya sempat diberitahu penjual di pasar kalau sudah ada orang yang membelikan kursi untuk teman-teman sekelas Andika. Karena saya bersikeras, penjual membolehkan saya membeli kursi dengan cara cicilan dan harga potongan,” ujar Musnada, Senin (25/7/2011).

Musnada menjelaskan, ia mendapatkan informasi dari tetangga yang putranya juga sekelas dengan Andika bahwa ada rapat wali murid yang menyebutkan penarikan uang kursi sebesar Rp 55.000.
Musnada tidak bias menghadiri rapat wali murid kala itu karena ia harus bekerja. Saat itu, wanita yang bekerja sebagai penjual jamu pikulan keliling itu tak mengikuti rapat tersebut.

“Saya tidak ikut rapat dan saya juga tidak membayar karena belum ada uang. Biasanya bayarnya di belakang saat semesteran atau saat dapat uang waktu Lebaran,” terang Musnada, yang kini menjadi orangtua tunggal setelah suaminya meninggal dunia dua tahun lalu.

Perempuan asal Pemalang, Jawa Tengah ini memiliki dua anak, Andika, dan si sulung Ana Lutfiyah yang masuk kelas VII MTs Umar Mas'ud, Sangkapura. Musnada mengaku sangat kesulitan menanggung biaya pendidikan anaknya, karena ia menjadi orangtua tunggal dan pemasukan yang didapat hanya dari berdagang kecil-kecilan. Dari penghasilan berjualan jamu,  dalam sehari rata-rata ia mengantongi Rp 20.000 hingga Rp 35.000.

Penghasilan tersebut diputarnya kembali untuk membeli bahan pembuatan jamu, membeli beras, dan uang saku kedua anaknya. Untuk biaya pendidikan anak sulungnya, ia bersyukur karena ditanggung oleh Kepala MTs, Fatimah.

"Terus terang, ini karena hanya keinginan yang besar untuk menyekolahkan anak. Sebenarnya kondisi kami kurang mampu membiayainya," ujar Musnada.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Kotakusuma, Hadi Suwoyo, seperti dikutip dari Media Bawean menyatakan, dirinya baru menjabat posisi saat ini. Sebagai kepala sekolah SDN Kotakusuma yang baru saja dilantik, sampai saat ini belum memutuskan program. Sehingga, menurutnya, apa yang berjalan merupakan kebijakan lama. Hadi menyebut, adanya siswa tidak mampu yang diharuskan mengeluarkan biaya pendidikan, akan dievaluasi kembali.

"Sebagai kepala sekolah yang baru di SDN Kotakusuma, tentunya akan mengevaluasi kebijakan lama, bila program yang selama ini baik, dilanjutkan. Tapi bila ada kebijakan dianggap kurang layak, kami evaluasi kembali," paparnya. (Dyan Rekohadi)


sumber : http://www.anugrahtbm.co.cc

Malu


Di saat hidup miskin dan menderita, Abu Nawas pergi mencari pekerjaan.
Kebetulan didaerah yang dia kunjungi ada sebuah masjid yang akan
diperbaiki. Abu nawas menawarkan diri untuk memperbaiki masjid dengan upah
satu dinar.

Setelah menyelesaiakan pekerjaanya, Abu Nawas meminta upahnya, tetapi
kepala desa ingkar janji, ia hanya memberi upah setengah dinar, Abu nawas
menerima upah tersebut dengan muram.

Dua bulan kemudian, Abu Nawas datang kembali ke daerah itu dan bertemu
kepala desa.

“Wahai Abu nawas pekerjaanmu sangat bagus. sekarang kami ingin engkau
memperbaiki sisi lain dari masjid ini, dan kami akan membayarmu satu dinar”
kata kepala desa.

Abu Nawas menjawab, “Jika engkau dapat membodohiku satu kali, pasti engkau
merasa malu. Tapi jika engkau dapat membodohiku dua kali, maka aku yang
malu pada diriku sendiri”


Sumber: Tidak Diketahui

Dua Kata Sukses

"Pak, apa rahasia sukses bapak?" tanya seorang reporter kepada presiden sebuah bank.

"Hanya dua kata."

"Apa itu, Pak?"

"Keputusan yang benar."

"Dan bagaimana Bapak bisa membuat keputusan yang benar?"

"Satu kata saja."

"Apa itu, Pak?"

"Pengalaman."

"Lalu, bagaimana Bapak bisa mendapat pengalaman?"

"Dua kata saja: Keputusan yang salah." __________________________________
Cerita di atas seakan menegaskan bahwa sebuah kegagalan bukanlah sesuatu yang perlu ditakutkan karena kegagalan demi kegagalan itulah yang nantinya, cepat atau lambat, akan mengantarkan kita menuju kesuksesan sejati.

Karena itu, jika sekarang ini kita sedang terpuruk atau perjalanan kita seolah tak ada ujung indahnya, janganlah menyerah. Dari kondisi gagal atau terpuruk itu, pasti ada pelajaran yang bisa kita ambil. Dan jika pelajaran-pelajaran itu dikumpulkan menjadi satu dan diterapkan dalam proses perjalanan berikutnya, percayalah akhir yang didamba akan bisa terwujud.


sumber : www.andriewongso.com

Selasa, 22 Mei 2012

Cukup Satu Pertanyaan


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkOAeNSDBHVV5GPRk7jqwv9SSKQVrG56YpYw3-j4apq4iWCkJZU_jgIR7Wg4hJ8s5YUzAzScJ5VZqlpDV7hMcUO2wGFq6VEuUCan5D9SsuQMXceEqvgB0blAJm-qNBgGl-KLl9GZp72mjx/s1600/abu-nawas.jpg
Suatu hari, seorang terpelajar menghadap Kholifah dan menantang Abu Nawas
untuk menjawab pertanyaanya, jika ia memang benar-benar orang pandai. Orang
itu bertanya kepada Abu Nawas, “Mana yang engkau pilih menjawab seratus
pertanyaan sederhana atau menjaga satu pertanyaan sulit?”

Khalifah maupun Abu Nawas saat itu sibuk dan bersiap-siap untuk pergi.

“Tanyakan padaku, satu pertanyaan sulit,” kata Abu Nawas

“Baiklah, katakan padaku, mana yang datang terlebih dahulu kedunia, ayam
atau telur?”
 
*“:Ayam,” jawab Abu Nawas** dengan sangat tegas**.***

“Bagaimana engkau tahu ?” tanya orang itu dengan wajah membayangkan
kemenangan.

“Sssst…. Bukankah kita telah sepakat bahwa engkau akan mengajukan hanya
satu pertanyaan saja? Dan engkau sudah menanyakanya’,” Kata Abu Nawas
sembari pergi bersama Khalifah.

Orang itu diam tak bisa berkata. []



Sumber: Tidak Diketahui

Kadar Co2Di Bumi Memprihatinkan

Udara yang bersih, sejuk, dan segar menjadi dambaan setiap orang. Dengan menghirup udara yang sejuk hati pun akan terasa lebih nyaman. Namun udara yang bersih tersebut sudah banyak tercemar oleh polusi. Bahkan, menurut penelitian kadar karbondioksida (CO2) di bumi sudah melewati batas yang dapat membahayakan kehidupan manusia. Konon, di Jakarta saja, udara bersih yang baik untuk kesehatan menurut penelitian dalam setahun jumlahnya hanya dalam hitungan belasan hari!

Memang, itulah fakta soal polusi belakangan ini. Bahkan, ternyata makin parah. Hal ini diungkap oleh sekelompok ilmuwan internasional dari Goddard Institute for Space Studies. Mereka memaparkan sebuah fakta baru bahwa berdasarkan catatan plaeoklimatologi terungkap bahwa tingkat CO2 yang terkandung di udara sudah mencapai 385 ppm. Bahkan, diprediksikan tiap tahunnya akan terus meningkat 2 ppm. Para ilmuwan menilai level setinggi itu akan dapat mengakibatkan perubahan iklim yang membahayakan seperti pegunungan gletser yang langka persediaan airnya, kekurangan bahan makanan, langka batu karang di laut, bahkan intensitas badai akan meningkat.

Dr James Hansen mengklaim tindakan stabilisasi kadar emisi CO2 perlu segera dilakukan untuk memperbaiki keadaan terkait perubahan iklim. Dibutuhkan langkah untuk memulihkan kondisi udara di bumi dengan mulai mengurangi penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara sebelum 2030 maupun bahan bakar fosil, melakukan reboisasi di lahan landai. Semua ini diharapkan dapat menurunkan kadar CO2 sekitar 50 ppm dalam beberapa dekade. Tindakan untuk menyelamatkan bumi sudah harus dimulai sejak sekarang agar tidak membahayakan penghuni bumi di kemudian hari.


sumber : www.andriewongso.com

Kemandirian Faktor Penting Kesuksesan


Barangkali ada di antara kita yang merasa beruntung karena dikaruniai bekal hidup lebih baik, seperti memiliki orangtua yang kaya sehingga tak perlu mengkhawatirkan hidupnya. Atau karena memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi sehingga merasa masa depannya begitu terang. Akan tetapi bekal itu saja tidak cukup. Setiap insan tetap harus berjuang. Mungkin orang yang memiliki latar belakang seperti tadi lebih mudah mencapai taraf hidup yang diinginkannya karena punya modal. Tetapi tak berarti orang yang berangkat dari titik nol, tak punya apa-apa, tak bisa meraih pencapaian yang tinggi. Malahan, sering kali mereka yang beranjak dari keadaan morat-marit, memiliki motivasi yang jauh lebih tinggi untuk mengalahkan keserba-kekurangannya itu dengan berjuang habis-habisan dan memanfaatkan segala potensi yang dimilikinya.
Kekurangan seseorang juga tak melulu soal harta dan pendidikan. Banyak yang tidak memiliki anggota tubuh yang lengkap. Atau kalaupun punya tetapi tak bisa digunakan sebagai mana mestinya karena mengalami kelumpuhan seperti ilmuwan Stephen Hawking.Namun meski lumpuh total Hawking bisa membuktikan bahwa orang seperti dirinya bisa sukses luar biasa. Bahkan melalui pemikirannya Hawking bisa mengalahkan "orang-orang normal" karena menemukan teori-teori baru. Salah satu penemuannya yang fenomenal adalah teori black hole.
Netter yang luar biasa,
Pelajaran apa yang bisa dipetik dari Stephen Hawking? Menurut saya adalah kemandirian. Ia tidak mengalah begitu saja pada kondisi fisik yang dialaminya. Ia memang mendapat bantuan mesin dalam hidupnya. Tetapi dengan mandiri ia mampu mengolah pikirannya, menggunakan otaknya, untuk memikirkan sesuatu yang baru sampai akhirnya berhasil merumuskan teori-teori yang mencengangkan.


sumber : www.andriewongso.com

3 Kisah Nyata yang Inspiratif - 1


Bila Anda ingin sukses tapi merasa bahwa masalah ekonomi keluarga, keterbatasan fisik atau kesehatan, kegagalan di masa lalu, kurangnya dukungan dari keluarga, atau hal lainnya akan menjadi penghalang besar demi terwujudnya cita-cita itu, cobalah lihat sejenak kisah para tokoh sukses dunia berikut ini yang mungkin dapat menginspirasi kita semua untuk bangkit kembali. Oprah Winfrey, Hartawan Media
Kisah hidup Oprah Winfrey adalah salah satu kisah "gelandangan menjadi kaya raya" yang paling terkenal. Ia tumbuh dalam kemiskinan dengan ibunya dan mengalami penganiayaan seksual dari kerabatnya, sebelum akhirnya kabur dari rumah ketika masih berumur 13 tahun.
Namun, ia mampu bangkit dari keterpurukan itu dan akhirnya tinggal bersama ayahnya, yang sangat disiplin. Ia menjadi siswa teladan di sekolahnya dan berhasil mendapatkan beasiswa ke Tennessee State University. Setelah lulus, ia bekerja sebagai pembawa berita di televisi lokal sebelum pindah ke Chicago dan menjadi pemandu acara bincang-bincang bernama AM Chicago, yang akhirnya berubah menjadi The Oprah Winfrey Show. Melalui acara populernya inilah, Oprah memikat hati jutaan penonton tidak hanya di Amerika, tapi juga di seluruh dunia.
J.K. Rowling, Penulis Miliarder
Meskipun sepertinya J.K. Rowling sudah punya segalanya, ia ternyata pernah mengalami masa-masa terpuruk dalam hidupnya. Dalam sebuah wawancara dengan Oprah, J.K. Rowling menggambarkan dirinya sebagai "orang yang sangat miskin yang bisa ditemukan di Inggris tapi tanpa menjadi tunawisma."
Penulis miliarder ini kehilangan ibundanya akibat penyakit Multiple Sclerosis ketika usia Rowling masih 25 tahun. Rowling juga menderita depresi klinis, dan berjuang keras menjadi orangtua tunggal. Tapi pengalaman-pengalaman itulah yang menyebabkan buku-bukunya begitu fenomenal. Serial Harry Potter adalah sebuah cerita yang benar-benar mampu merefleksikan kehidupan jutaan orang karena Rowling mencurahkan segala hal yang telah dilalui dan dialaminya ke dalam tulisannya.
Chris Gardner, Pengusaha dan Dermawan
Pernahkah Anda menonton film "The Pursuit of Happyness"? Tokoh utama Chris Gardner, yang diperankan dengan apik oleh Will Smith, bukanlah tokoh rekaan. Kisah hidupnya yang digambarkan dalam film ini pun benar-benar nyata dan dialami sendiri oleh seorang Chris Gardner. Ia yang awalnya gelandangan berubah menjadi seorang pialang saham yang sukses. Kesuksesannya berawal dari kesempatan magang yang diperolehnya di perusahaan pialang Dean Witter Reynolds.
Meski tak punya gelar sarjana dan miskin pengalaman, Chris punya tekad bulat. Ia bekerja keras untuk menjadi peserta magang terbaik dan peluang menjadi karyawan di perusahaan pialang itu dengan gaji sebesar $1.000 per bulan. Ia bersama putra tunggalnya tinggal di sebuah rumah singgah untuk sementara waktu, karena tak mampu membiayai tagihan sewa rumah. Akhirnya, Chris mampu meraih posisi tetap di Dean Witter, lalu pindah ke Bear Stearns di mana ia menjadi salah satu karyawan terbaik di perusahaan itu. Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan perusahaan pialang sendiri dan menulis novel kisah hidupnya yang mendapat penghargaan sebagai best-seller versi New York Times, dan akhirnya diangkat ke film yang dibintangi Will Smith.
________________


Keberhasilan mereka bisa dikatakan mulai tumbuh dan berakar dari "puing-puing" kemiskinan, kondisi keluarga yang tidak harmonis, dan hal yang tak menyenangkan lainnya. Tapi luar biasanya, mereka mampu menjadikan "puing-puing" dalam hidup mereka itu sebagai "pelecut" semangat mereka untuk bangkit dan keluar menjadi pemenang sejati. Dan terbukti, perjuangan keras mereka tak sia-sia.


sumber : www.andriewongso.com 

Sabtu, 19 Mei 2012

The Joy of Giving


What is the ultimate purpose of life? It's to give. Start giving. See the joy of giving. - Narayanan Krishnan Lahir di Madurai, Tamil Nadu pada tahun 1981. Narayanan Krishnan bekerja sebagai seorang koki dan memenangkan penghargaan kemudian terpilih untuk bekerja di sebuah hotel yang elit di Swiss. Dan sebelum ia berangkat ke Eropa, ia berkunjung ke keluarganya. Pada waktu itulah ia melihat seorang lansia yang kelaparan dan memakan limbah dari kemanusiaannya. Lalu, ia bergegas ke hotel terdekat dan bertanya apa yang mereka punya saat itu, kemudian ia memberikan makanan itu kepada lansia tersebut. Ia berkata, "Percayalah, saya belum pernah melihat orang makan dengan begitu cepat, dan saat ia memakan makanan itu, matanya berkaca-kaca. Itu adalah airmata kebahagiaan."
Pada tahun 2002, Krishnan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Dan ingin melayani tunawisma di Madurai, Tamil Nadu. Pada tahun 2003, ia berhasil mendirikan organisasi non-profitnya yang bernama Akshaya Trust yang membantu untuk memberi makan kepada para tuna wisma dan cacat mental di Madurai. Ia menyediakan sarapan, makan siang dan makan malam untuk 400 fakir miskin dan lansia. Ia juga membantu mereka menggunting rambut, mencukur dan memandikan dengan tujuan untuk memberikan martabat lebih untuk orang-orang yang dilayaninya.
Ia tidak hanya memasak sendiri, ia juga menghantar dan tidak segan untuk memeluk dan menyuapi mereka yang sangat haus dan lapar akan kasih sayang. Krishnan terpilih menjadi TOP 10 di CNNHeroes 2010.
Ia tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang pahlawan. Ia sekarang menjadi pahlawan pun bukan seperti pahlawan yang ada di film-film seperti Superman, atau Spiderman. Ia benar-benar pahlawan yang nyata di dunia. Iatidak pernah menyangka bahwa ia akan menjadi seorang pahlawan bagi banyak orang. Karena pada awalnya ia berpikir, ia bisa memberikan makan kepada banyak tamu di hotel, masakan ia membiarkan orang-orangnya hidup dalam kelaparan di luar sana ? Ia ingin terus turun ke jalan-jalan dan memberikan makanan kepada mereka yang terlupakan, yang terabaikan, terlebih ia ingin memberikan kasih kepada mereka.
 
Memutuskan untuk berhenti bekerja dan menjadi pekerja sosial seperti yang dilakukan oleh Krishnan bukan sesuatu yang mudah. Bahkan sulit sekali untuk di lakukan. Tetapi, Krishnan mengajak kita semua untuk mulai memberi dan rasakan kebahagiaan dengan memberi. Mulailah dari hal yang kecil. Dan mulailah dari lingkungan kita sendiri. Bukan hanya sekadar memberi makanan atau nominal uang, tetapi kasih dan perlakuan yang tulus yang Anda berikan, itu adalah yang terpenting dalam memberi. See and feel the joy of giving.
Krishnan berkata, "Food is one part. Love is another part. So, the food will give them physical nutrition. The love and affection which you show will give them mental nutrition."


sumber : www.andriewongso.com

Lemon & Minuman Lemon

Orang-orang yang secara konsisten menunjukkan kegembiraan dalam menjalani hidup adalah mereka yang tidak akan terpengaruh besar oleh situasi dan kondisi yang menimpa hidup mereka. Sebagaimana yang dinyatakan penulis Zig Ziglar, "Jika hidup memberimu sebuah lemon, ambil saja lemon itu dan buatlah minuman lemon." Ungkapan sederhana tapi mendalam itulah yang kira-kira dipraktikkan Charles Goodyear dan terbukti ampuh serta membawa berkah tersendiri bagi dirinya dan orang lain. "Lemon" dalam kehidupan Charles Goodyear adalah hukuman penjara, sebagai hasil dari upayanya melawan hukum di kala itu. Tapi selama berada di penjara, Goodyear tidak berkeluh-kesah. Sebaliknya, ia malah mampu menjadi seorang asisten di dapur penjara. Sementara mendekam di penjara, ia tetap mengolah sebuah ide hingga akhirnya ia berhasil menemukan metode vulkanisasi karet. Dengan demikian, "lemon"-nya Mr Goodyear, yaitu sebuah hukuman penjara, menjadi "minuman lemon" yang lezat bagi kita semua.
Berkat kemampuan Goodyear mengolah lemonnya menjadi sebuah minuman lemon yang lezat, kita sekarang mempunyai ban-ban yang lebih baik buatan Goodyear. Dan itu berarti kita bisa menikmati perjalanan yang lebih baik dan tentu cara hidup yang juga lebih baik. Hal ini menunjukkan betapa kemampuan mengubah lemon menjadi minuman lemon ini punya kekuatan luar biasa bagi diri kita dan orang-orang di sekitar kita.
Karena itu, mari kita sama-sama belajar untuk mampu menerima "lemon" kita dan mengubahnya menjadi "minuman lemon" agar hidup kita bisa bermanfaat (setidaknya bagi diri kita terlebih dulu dan setelah itu bagi orang lain).


sumber:www.andriewongso.com

Jumat, 18 Mei 2012

Kisah Raja dan Budak Hitam


Raja Harun Al-Rasyid, seorang dari keturunan Bani Abbasiyah, memiliki seorang budak perempuan yang berparas buruk, berkulit hitam, dan tidak enak dipandang mata.
Pada suatu hari, Raja menaburkan uang untuk semua budaknya. Para budak saling berebut dan berlomba untuk mendapatkan uang tersebut kecuali seorang budak perempuan hitam yang buruk rupa itu. Ia tetap diam dan hanya memandang wajah Baginda.
Raja merasa amat keheranan dan bertanya, “Mengapa kau diam saja? Ikutlah bersama teman-temanmu memperebutkan uang.”
Budak itu menjawab, “Wahai Baginda khalifah, jika semua budak berlomba untuk mendapatkan uang taburan Baginda, maka yang hamba impikan berbeda dengan mereka. Yang hamba angankan bukan uang taburan itu tapi yang hamba inginkan adalah sang pemilik uang taburan itu.”
Mendengar jawaban budak itu, Raja Harun tercengang dan merasa takjub. Karena rasa kagumnya, ia jadikan budak itu sebagai permaisurinya.
Berita perkawinan seorang raja dengan budaknya tersebar kepada para pejabat lainnya. Mereka semua mencemooh Raja Harun dan mencela Raja yang mempersunting seorang budak hitam.
Raja mendengar semua cemoohan ini, ia lalu mengumpulkan semua pejabat itu dan menegur mereka. Kemudian Raja memerintahkan untuk mengumpulkan semua budak di negerinya. Ketika semua budak telah berkumpul di hadapan Raja, Raja memberikan kepada masing-masing budak segelas berlian untuk dihancurkan.
Namun, semua budak menolak pemberian itu. Kecuali si budak hitam yang buruk rupa itu. Tanpa ragu, gelas itu diterima dan ia pecahkan. Menyaksikan hal ini, para pejabat itu berkata, “Lihatlah budak hitam yang berperilaku sangat menjijikan ini!”
Raja lalu menoleh ke arah budak hitamnya dan bertanya, “Mengapa kau hancurkan gelas itu?” Budak hitam menjawab, “Aku lakukan hal ini karena perintahmu. Menurut pendapat hamba, jika gelas ini aku pecahkan, berarti aku telah mengurangi perbendaharaan Khalifah. Tapi jika hamba tidak lakukan perintah Tuan, berarti aku telah melanggar titah Khalifah. Bila gelas ini hamba hancurkan, hamba pastilah seorang yang gila. Namun bila gelas ini tidak hamba pecahkan, berarti hamba telah melanggar perintah Khalifah. Bagiku, pilihan yang pertama lebih mulia daripada yang kedua.”
Mendengar jawaban yang singkat itu, semua pejabat yang hadir di tempat itu tercengang dan mengakui kecerdasan budak hitam itu. Akhirnya mereka menaruh hormat kepadanya dan memahami mengapa sang Khalifah jatuh hati kepadanya.
Sang raja tertarik kepada si budak hitam bukan karena penampakan lahiriyahnya atau pun karena statusnya sebagai budak hitam, namun lebih karena hati yang dimiliki sang budak hitam yang melebihi hati para permaisuri sekalipun.
Kepatuhan sang budak kepada suaminya tanpa perhitungan yang melebihi dari para budak yang lain, hati sang budak tidak mudah digoyahkan oleh silauan berlian, permata bila bertentangan dari sang raja suaminya.


sumber : http://sejarah.kompasiana.com