Kamis, 09 Januari 2014

Pengusaha Jual Restoran Demi Menolong Karyawannya

Brittany Mathis, 19 tahun, telah ditinggal ayahnya yang meninggal karena tumor otak pada tahun 2000. Keluarga ini kemudian bergantung pada ibu yang bekerja di restoran Kaiserhof di Texas, AS, sebagai pelayan. Kakak perempuan Brittany juga kemudian bekerja sebagai pelayan di restoran yang sama. Akhirnya giliran Brittany yang ikut bekerja di sana. Restoran tersebut milik pengusaha asal Jerman Michael De Beyer yang sudah memiliki restoran tersebut sejak 17 tahun lalu.

Beberapa waktu lalu Brittany menemukan gejala aneh di tubuhnya. Awalnya adalah bintik-bintik merah di kakinya. “Saya segera pergi ke rumah sakit dan ternyata itu gumpalan darah beku,” katanya. Ia kemudian diminta diperiksa lebih lanjut termasuk menjalani pemeriksaan MRI dan CAT. Ternyata perempuan muda itu terkena tumor otak, seperti ayahnya dulu.

Meski sudah tahu terkena tumor, Brittany tak menjalani perawatan karena tak memiliki asuransi. Rupanya hal itu didengar oleh Michael. “Saya tak bisa berdiri saja. Saya harus mencoba melakukan sesuatu,” kata Michael.

Ternyata pengusaha restoran itu punya rencana mulia. Ia menyadari untuk menyembuhkan penyakit karyawannya itu dibutuhkan biaya yang besar yang tak mampu ditanggung mereka. Karena itu untuk membantunya ia akan menjual restorannya dengan harga lelang. “Saya tidak akan bisa bahagia memperoleh uang dari restoran di mana ia (Brittany) membutuhkan pertolongan,” katanya.  “Di restoran ini seperti keluarga. Mereka bekerja sangat keras. Mereka bahkan tak pernah minta bantuan siapa pun,” tuturnya mengenai keluarga Brittany.

Sebenarnya Michael sudah ingin menjual restoran itu karena ingin menghabiskan waktunya dengan istri dan kedua anaknya. Harga yang ditawarkan saat itu adalah US$2 juta (sekitar Rp20 miliar).  Namun begitu mendengar penyakit yang dialami Brittany, ia segera ingin melelangnya karena penanganan gadis itu harus secepatnya dilakukan. "Kini saya ingin melelangnya dengan tawaran minimal 50 persen dari harga sebenarnya,” katanya. Ia berharap harga itu cukup untuk membantu Brittany. Padahal sebelumnya ia pernah menolak tawaran US$1,3 juta.

“Saya kira itu berkah yang luar biasa di mana saya tak akan cukup untuk mengucapkan terima kasih kepadanya,” kata Brittany. “Saya tak pernah berpikir akan ada orang seperti itu dan ternyata ia (Michael) mau melakukannya. Michael adalah berkah bagi keluarga kami. Ia selalu ada di saat kami membutuhkan sesuatu,” lanjut Brittany.

www.andriewongso.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar