Kamis, 28 Februari 2013

Tak Perlu Tua Dulu untuk Jadi Penemu

Pekan ini remaja berusia 12 tahun asal Kenya, Richard Turere, menjadi salah satu di antara 33 pembicara di forum dunia bergengsi, Technology, Entertainment and Design (TED) 2013 (25 Februari – 1 Maret 2013). Ia diundang karena inovasinya menemukan “Lion Light”. Inovasinya itu telah menyelamatkan kehidupan banyak singa dan binatang ternak di wilayah ia tinggal. Ia pun terbang ke Long Beach, California, AS.

Turere tinggal di Taman Nasional Nairobi, Kenya, di mana di sana binatang hidup dengan bebas. Antara singa dan binatang ternak hidup nyaris berdampingan. Dan untuk menjaga binatang ternak seperti sapi dari mangsa singa, sapi-sapi itu dikandangkan dengan hanya berpagar kayu. Tetapi itu tak cukup kuat dari serangan singa. Banyak sapi yang dimangsa singa di malam hari saat para penjaga terlelap tidur.

Marah karena ternaknya terus dimangsa singa, penduduk giliran memburu singa dan membunuhnya. Turere pun mengaku sangat membenci singa. “Saya dibesarkan dengan hati membenci singa,” katanya. Namun kebencian itu tak menghasilkan solusi terbaik selain anggapan, jika singa mati, ternak aman.

Tahun lalu ia bertekad mencari cara bagaimana menjaga ternak-ternak di wilayahnya tanpa perlu membunuh singa. Awalnya ia mencoba dengan menggunakan api unggun. Tapi itu justru membantu singa-singa melihat seisi kandang sapi.

Ia kemudian mencoba cara lain. Ia buat orang-orangan di sekeliling kandang sapi. Hari pertama berhasil. “Tetapi ternyata singa itu pintar. Hari kedua mereka melihat kalau orang-orangan itu tak bergerak, maka singa-singa pun masuk ke kandang sapi dan kembali memangsa sapi.

Suatu kali ia menemukan bahwa singa itu ternyata takut pada lampu yang bergerak. Berdasarkan itu Turere mencoba memasang lampu sorot yang bisa diatur nyalanya sehingga seolah-olah dibawa orang. Ia gunakan lampu LED (Light Emitting Diodes) agar nyalanya lebih terang dan berwarna putih. Sebagai sumber tenaganya ia gunakan aki mobil yang diisi menggunakan tenaga solar (matahari). Ternyata cara ini berhasil. Sekarang kandang sapinya aman. Singa-singa pun tak lagi diburu penduduk.

“Satu tahun lalu, saya hanyalah seorang anak yang tinggal di padang savana. Saya sering melihat pesawat melintas di atas saya. Saya bilang, suatu kali saya pasti bisa berada di dalamnya. Akhirnya saya punya kesempatan naik pesawat untuk pertama kalinya ketika datang ke sini,” katanya saat bicara di TED 2013 pada 26 Februari 2013. “Mimpi saya adalah menjadi pilot dan ahli pesawat,” ia melanjutkan.

Sekarang mimpinya itu sudah berada dalam jangkauan. Atas inovasinya itu Turere mendapatkan beasiswa di Brookhouse International School. Jadi, tetaplah berinovasi, maka hidup lebih baik akan menanti di depan.

____________

Foto: Now.mns.com 
sumber : www.andriewongso.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar