Jumat, 05 April 2013

Sylvester Stallone Pernah Menggelandang


Dunia mengenal Sylvester Stallone sebagai jagoan Amerika yang mengalahkan musuh-musuhnya dengan cara heroik. Ia diidentikkan dengan jagoan sepanjang masa: John Rambo dan Rocky Balboa. Stallone pun jadi legenda di Hollywood. Namun siapa sangka kalau masa lalunya penuh penderitaan.

Stallone lahir di New York pada 6 Juli 1946 dengan nama Michael Sylvester Gardenzio Stallone. Ayahnya Frank Stallone Sr adalah seorang hairdresser. Sedangkan ibunya, Jacqueline Stallone, seorang tukang ramal, penari, dan juga promotor gulat perempuan. Dari ayahnya ia punya darah Italia, sedang dari ibunya ia mendapat turunan Rusia dan Prancis. Stallone juga punya adik yang juga aktor, Frank Stallone.

Namun saat ibunya melahirkan Stallone, sang ibu menderita komplikasi. Hal ini yang membuat dokter harus menggunakan alat bantu melahirkan. Dokter menggunakan sepasang forsep untuk menarik kepala Stallone selama kelahirannya. Itu justru melukai Stallone. Sisi kiri bawah wajah Stallone menderita lumpuh, termasuk bagian bibir, lidah, dan dagu. Hal ini membuat Stallone sulit bicara hingga sekarang dengan kata-kata yang sedikit tidak jelas saat bicara serta suara yang menggeram.

Namun kelemahan itu tak membuat Stallone minder. Ia terus berusaha menjadi bintang film. Meski sering ditolak ia tak pernah putus asa. Dalam pencariannya itu ia sempat diusir dari apartemennya dan harus menggelandang berhari-hari. Ia mengaku pernah tiga minggu tidur di halte bis di New York sampai akhirnya membaca pengumuman casting untuk sebuah film dewasa. “Saat itu akhir dari hidup saya. Saya membintangi film itu atau merampok orang,” katanya. Akhirnya ia berperan di film itu dengan shooting dua hari dan dibayar US$200.

Hingga tahun 1975 ia hanya berperan di film-film yang tak begitu sukses. Suatu kali di bulan Maret 1975, ia menyaksikan pertandingan tinju antara Muhammad Ali dan Chuck Wepner. Tiba-tiba saja ia mendapat ide sebuah film. Stallone segera pulang dan berkutat selama tiga hari membuat script film tinju. Setelah selesai ia tawarkan ke sejumlah produser, namun selalu ditolak. Meski naskah itu menarik, produser tampaknya tak mau Stallone sebagai pemeran utamanya sedangkan Stallone selalu menawarkan dengan syarat ia yang harus jadi pemeran utama.

Ketika produser Robert Chartoff dan Irwin Winkler setuju akan membeli naskah itu, mereka tetap tak mau menjadikan Stallone sebagai pemeran utamanya. Bahkan agar Stallone mau menjual naskah itu Chartoff-Winkler sampai menawarkan fee yang lebih besar. Namun Stallone tetap tak mau. Akhirnya malah Chartoff dan Winkler yang mengalah dengan setuju Stallone yang jadi pemeran utamanya.

Kengototan Stallone berbuah manis. Ketika film itu dirilis tahun 1976 dengan judul Rocky, film itu meledak di pasaran. Dengan biaya produksinya yang hanya US$1,1 juta, Rocky bisa meraih pendapatan sampai US$225 juta. Selain itu film ini mendapat sejumlah penghargaan. Rocky dinominasikan untuk meraih Oscar di 10 kategori termasuk Best Actor dan Best Original Screenplay untuk dirinya. Namun pada akhirnya Rocky hanya meraih tiga Oscar untuk Best Picture, Best Directing dan Best Film Editing. Meski begitu, itulah batu loncatan Sylvester Stallone hingga menjadi salah satu legenda Hollywood saat ini. Keyakinan dan kekukuhannya untuk menjadi pemeran utama di film Rocky telah menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dan ia berhasil membuktikannya.

sumber : www.andriewongso.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar