Sabtu, 27 April 2013

Sukses Karena Beda

Di antara nama-nama baru yang muncul di jajaran orang terkaya dunia 2013 (500 The World’s Billionaires 2013) versi Majalah Forbes terdapat nama Renzo Rosso. Namanya mungkin masih terdengar asing bagi sebagian kalangan, tetapi jika menyebut salah satu produk celana jinsnya, sebagian besar pasti tahu: Diesel.

Renzo Rosso lahir di sebuah desa bernama Brugine, di Padova, Italia, pada 15 September 1955. Orangtuanya adalah petani dengan kehidupan yang sederhana. Sebagai anak yang hidup di desa, selesai sekolah Rosso terbiasa membantu ayahnya di lahan pertanian mereka. Namun ia sudah memiliki keinginan, kelak ia tak mau jadi petani seperti orangtuanya karena sudah terbukti hidup mereka sulit. Ia ingin menekuni profesi lain.

Keinginannya mulai terbuka gara-gara tak mampu membeli celana jins yang sedang tren. Karena tak mampu beli lalu terpikirkan untuk membuatnya sendiri. Kebetulan ibunya punya mesin jahit. Maka ia membeli kain denim dan merancang celananya sendiri dan menjahitnya. Ternyata ketika dipakai tak hanya dirinya yang suka, beberapa temannya pun memesannya. Setelah itu beberapa malam ia habiskan untuk membuat celana jins pesanan teman-temannya. Setiap celana ia hargai 3.400 lira atau sekitar 2 euro dengan kurs saat ini. “Saya berkata pada diri saya sendiri, sepertinya ini menarik untuk dijadikan bisnis,” katanya.

Dari sinilah ia terpikirkan untuk ikut kursus fashion yang diselenggarakan Marconi Technical Institute agar kemampuannya menjahit makin terasah. Ketika itu usianya masih 15 tahun. Tahun 1973 ia melanjutkan sekolah ke University of Venice bidang ekonomi. Untuk membiayai kuliahnya ia bekerja paruh waktu sebagai mekanik bengkel atau tukang kayu. Di samping itu ia tetap membantu orangtuanya bertani.

Sayang kuliahnya tak bisa ia selesaikan. Tahun 1975 Rosso drop-out. Ia kemudian bekerja di pabrik garmen bernama Moltex sebagai manajer produksi.  Moltex saat itu memproduksi berbagai macam celana panjang dari sejumlah merek di Italia. Moltex adalah perusahaan yang dimiliki Adriano Goldschmied, seorang pengusaha yang juga memiliki Genius Group, perusahaan induk Moltex.

Entah bagaimana pada awalnya ia kurang serius bekerja. Malamnya kerap berpesta. Kebiasaannya itu diketahui Goldschmied yang kemudian berniat memecatnya. Mendengar dirinya akan dipecat, Rosso kemudian mengajukan program untuk meningkatkan produksi Moltex dengan sistem yang lebih efisien. Goldschmied tertarik dan tak jadi memecatnya. Dan ternyata Rosso konsekuen dengan rencananya dan menjalankannya dengan penuh dedikasi. Dalam waktu dua tahun Moltex berkembang pesat.

Terdorong kesuksesannya itu, tahun 1978 Rosso mengajukan satu ide pada Goldschmied. Katanya ia akan membuat celana jins dengan merek internasional. Ia sudah meyakinkan Goldschmied, tak ingin menggunakan merek berbau Italia karena ingin go international.  Untuk memilih merek itu ia mengajukan satu pertanyaan: “Apa kata yang diucapkan sama di seluruh dunia?” Pilihannya jatuh ke kata “Diesel”. Itulah yang kemudian ia pilih sebagai merek celana jins yang dirancangnya. Diesel katanya, berarti juga alternatif karena mesin diesel adalah mesin yang menggunakan bahan bakar alternatif, bukan bensin seperti pada umumnya. Dan ini sesuai dengan filosofi jins yang ingin dikembangkan, yaitu menjadi jins alternatif bagi produk jins kelas dunia yang lebih dulu dikenal.

Goldschmied setuju dan ia bersedia memodali dan menyisihkan 40% sahamnya bagi Rosso sebagai pemilik ide. Sayang, jalannya Diesel tak secepat yang diharapkan. Mungkin karena Rosso terlalu hati-hati menjalankan bisnisnya sehingga tak berani mengambil risiko besar. Meski begitu, pada tahun 1985 ia sudah mampu mengumpulkan modal untuk membeli saham yang dimiliki Goldschmied sehingga ia jadi pemilik tunggal Diesel. “Inilah awal di mana saya berani memproduksi sesuatu yang personal, sesuatu yang gila,” katanya.

Sejak ia jadi pemilik tunggal ia berkreasi sesuai kemauannya. Sejak saat itulah Diesel berkembang pesat. Positioning-nya sebagai jins alternatif membuatnya sukses.

____________

sumber : www.andriewongso.com
Foto: Ffw.com.br

Tidak ada komentar:

Posting Komentar