Selasa, 25 September 2012

Mengelola Bakat Alam

Kadang kehebatan seseorang dalam satu bidang terasah tak sengaja oleh keadaan. Salah satunya dialami oleh legenda olahraga maraton asal Ethiopia, Haile Gebrselassie. Lelaki kelahiran 18 April 1973 ini berasal dari keluarga besar dengan 10 orang anak. Meski ia lahir di kampung yang jauh dari sekolah, ayah Haile sadar anak-anaknya tetap harus sekolah. Dan Haile pun menjalaninya dengan sabar.
Sekolahnya berada jauh dari rumahnya. Setiap hari ia harus berlari sejauh 10 km menuju sekolahnya agar tak kesiangan. Pulangnya pun ia lakukan dengan cara yang sama agar tak kesorean.Tak diduganya kebiasaan itu justru membina bakatnya jadi pelari jarak jauh.
Ia sendiri baru menyadari bakatnya ketika menonton pelari Miruts Yifter, atlet asal Ethiopia yang memenangi Olimpiade Moskow pada tahun 1980 dengan memborong medali emas di nomor 5000 dan 10.000 meter. "Saya memimpikan menjadi seperti dirinya," katanya suatu ketika. Setelah itu ia banyak berlatih sendiri dengan spesialisasi lari jarak jauh.
Bakatnya baru terasah setelah menjadi atlet nasional Ethiopia pada tahun 1987. Meskipun tak segera meraih prestasi baik, namun bakatnya dianggap mumpuni untuk menjadi atlet masa depan negaranya.
Haile
Tahun 1992 ia berkesempatan membela negaranya di ajang Junior World Championship yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan. Di sana ia memenangkan nomor 5.000 dan 10.000 meter. Prestasinya terus meningkat. Tahun 1993 ia menjadi juara dunia pada World Championships untuk nomor 10.000 meter. Dan ia terus menjuarai ajang ini pada nomor 10.000 meter secara berturut-turut hingga empat kali (1993, 1995, 1997, dan 1999). Setelah itu ia hampir sulit dikalahkan di lomba lari jarak jauh 5.000 dan 10.000 meter.
Tak cukup berprestasi di lomba jarak jauh kelas menengah, ia pun mencoba menjajal lomba lari maraton.Meski pada kiprah pertamanya di London Maraton hanya menduduki urutan ketiga pada tahun 2002, pada tahun 2005 ketika mengikuti maraton di Amsterdam, ia berhasil menjadi juara pertama. Setelah itu hampir di setiap lomba maraton yang diikutinya ia selalu menjadi juara pertama. "Saya selalu belajar untuk memperbaiki kemampuan saya," katanya.
Sepanjang kariernya ia mengumpulkan 10 medali emas dari ajang olahraga bergengsi dunia untuk lari nomor 1.500 m, 5.000 m, dan 10.000 m. Ini di luar sembilan juara pertama lari maraton internasional yang diikutinya. Dengan prestasi seperti itu ia disebut-sebut sebagai pelari terhebat yang pernah ada dalam sejarah. 


sumber : www.andriewongso.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar