Minggu, 09 September 2012

Cinta Tanpa Syarat

Baru-baru ini seorang anak laki-laki berumur 8 tahun menunjukkan arti sebenarnya dari sebuah cinta yang tanpa syarat.

Pada 6 September lalu, Wyatt Erber memenangkan sayembara yang diselenggarakan sebuah bank. Dia berhak akan hadiah sebesar $1.000 (atau sekitar 9,4 juta rupiah). Tapi yang dilakukannya bukan segera membelanjakan uang, sebagian atau seluruhnya, untuk dirinya sendiri. Melainkan, tanpa ragu dia menyumbangkan seluruh hadiah itu pada Cara Kielty, adik temannya.
Cara baru berusia 2 tahun tapi sudah menderita penyakit leukemia (dengan jenis acute lymphoblastic leukemia). Leukimia jenis ini memang yang paling umum dialami anak-anak. Setiap minggunya Cara mendapat terapi kemo yang kadang membuatnya sangat lemah. Ini jelas sangat berat bagi anak seumurnya.
Kondisi menyedihkan ini memicu niat Wyatt untuk membantu Cara. Begitu tahu ada sebuah sayembara dengan hadiah sebesar $1.000 di lingkungannya di Illinois, Wyatt langsung terpikir Cara. "Ayo, kita tolong Cara!" Yang sangat diinginkan Wyatt adalah membantu Cara. Karenanya, ibu Wyatt tidak tega untuk mengatakan pada Wyatt bahwa kemungkinannya untuk menang dari penyakit ini sangat kecil. Tapi, Wyatt tidak pernah meragukan bahwa pertolongannya itu akan menyembuhkan Cara.
Keluarga Cara awalnya tidak mau menerima hadiah Wyatt ini, tapi Wyatt memaksa. Mereka akhirnya menyadari betapa besarnya niat Wyatt untuk membantu Cara. Ada satu hal yang meyakinkan keluarga Cara akan niat mulia Wyatt, yaitu satu pertanyaannya, "Apakah dengan uang 1.000 dolar ini aku bisa membayar kemoterapi Cara?"
 
Sayembara senilai $1.000 mengharuskan pesertanya untuk menemukan petunjuk-petunjuk dari bisnis-bisnis setempat sepanjang musim manas. Tapi, Wyatt tidak pernah menyerah dalam upayanya mendapatkan hadiah itu karena dia begitu yakin uang itu akan bisa menyembuhkan Cara.
Betapa luar biasanya pemikiran sebesar itu berasal dari benak seorang anak berusia 8 tahun yang punya pendirian kuat. Mari jadikan sikap Wyatt ini sebagai teladan bagi kita untuk berubah dengan pemikiran bahwa dunia ini akan jauh lebih baik jika masing-masing kita bisa memiliki hati seperti Wyatt.

sumber : www.andriewongso.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar