Selasa, 23 Juli 2013

Bejo sang pembeli Nasi kuah

Bejo menyinggahi warteg yang dindingnya hampir lapuk dan bermaksud memesan makanan.

"Bu, pesan nasi sebungkus + kuah sayur ya."
Ibu : "Itu aja nak? Lauknya apa?"
"mmm.. Ga usah pake lauk bu." Jawab Bejo pelan.

Ibu penjual warteg dan suaminya saling berpandangan sejenak, lalu menuruti keinginan Bejo.
Besoknya, Bejo dtg lagi memesan nasi dan kuah tanpa lauk.
Ibu warteg bertanya kenapa dia tdk pernah memesan lauk utk campuran nasinya.


Bejo menjawab : "Iya Bu, duit saya cuma cukup segitu. Saya nge kost disini, sambil kuliah di univ xxx jurusan Teknik Sipil. Nanti kalau bulan muda saya beli nasi campur lauk deh bu. Hehehe."

Ibu setengah baya ini terdiam, dia bermaksud membungkus makanan Bejo sambil menyelipkan ayam goreng dlm bungkusan. Ada iba dlm hati Ibu dan Bapak yg setengah baya ini.

Besoknya Bejo dtg lagi mengucapkan terimakasih, dan begitulah kejadian berlalu, hampir 3kali seminggu sang Ibu warteg yang murah hati itu menyelipkan lauk di pesanan Bejo tanpa harus membayar.

Enam bulan berlalu bahkan bertahun-tahun, ternyata Bejo sudah tak pernah lagi mengunjungi warteg tersebut.
Mungkin Bejo sudah tamat kuliah. Ibu dan Bapak penjual warteg pun sudah tidak berjualan lagi, mereka hanya tinggal di rumah tua yang sudah usang itu dan hanya berharap bantuan dari anak mereka yang disekolahkan diluar kota.

Kadang sesekali si Bapak mengingat Bejo si pembeli nasi dan kuah itu dan bertanya pada istrinya bagaimana kira2 nasibnya. Tapi mereka tidaklah tau.

Suatu hari ada seorang pemuda mendatangi rumah tersebut, dan meminta Ibu dan Bapak tua ini mendatangi Bos pemuda itu.

Ibu dan Bapak heran karena mereka tidak merasa punya anak atau saudara seperti yg dimaksud pemuda itu. Namun mereka menurut saja.

Pemuda itu mengantar Ibu dan Bapak tua ke rumah Bos yang dimaksud pemuda. Ibu dan Bapak tua itu tercengang kaget melihat sosok yang mapan dan berwibawa berdiri didepan mereka, orang yang dikatakan Bos itu memeluk mereka sambil berkata :

"Bu, Pak.. Saya adalah Bejo, pemuda kurus yang dulu sewaktu kuliah suka membeli nasi+kuah diwarteg kalian. Saya sudah menamatkan S2 saya dari luar negeri berkat beasiswa, dan skrg dipercaya mengelola beberapa proyek dibeberapa kota."

Bejo menambahkan lagi "Terimakasih buat bantuan kalian dulu, yang suka memberi makan gratis pada saya, saya berhutang budi pada Ibu dan Bapak. Kalau tidak keberatan, tinggallah bersama saya karna sesungguhnya sejak kecil saya telah kehilangan ibu, dan setahun yang lalu saya kehilangan ayah saya."

========

HIKMAH: Jangan mengharap balasan dari seseorang ketika anda membantunya meski pada dasarnya balasan atas kebaikan kita itu pasti ada ( Walau Bukan Dari Orang Tersebut ). Bantulah jika mampu membantu, tak peduli besar atau kecil. Karena sesungguhnya memberi adalah menabung, dimana kita akan menuai apa yang kita perbuat.


http://islamitubaik.blogspot.com/2013/06/kisah-inspirasi-islam-bejo-sang-pembeli.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar