Dalam bekerja, setiap orang seringkali melakukan tugas atau pekerjaan
yang sama. Semakin sering melakukan suatu pekerjaan yang sama, semakin
lancar kita mengerjakannya.
Berbeda dengan ketika kita pertama kali melakukannya. Entah itu
pekerjaan mengetik, membuat proposal, membuat laporan, membuat analisa
bisnis, memimpin rapat hingga pekerjaan menyetir, membersihkan ruangan,
ataupun membuat kopi. Pertama kali melakukannya, mungkin kita merasa
sulit, bingung, rumit, belum tahu harus bagaimana, atau agak lamban
karena belum biasa. Tapi lama kelamaan, kita semakin cepat bekerja,
pekerjaan juga terasa semakin ringan.
Akan tetapi setelah pekerjaan menjadi biasa, seringkali timbul perasaan
“meremehkan”, timbul perasaan “malas” dan “bosan”. Inilah yang menjadi
masalah karena kita tidak akan bisa mencapai hasil yang lebih. Segala
sesuatu hanya menjadi hal yang biasa.
Membuat Hal Biasa Menjadi Luar Biasa
Ada seorang karyawan bernama Susi harus menyiapkan seluruh acara untuk
kunjungan direksi dari kantor pusat luar negeri selama beberapa hari di
Indonesia. Seperti biasa, dia memesan hotel, mengatur jadwal harian,
mengatur meeting, mengatur jadwal pemakaian ruangan, membuat undangan
meeting, menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan, memesan makanan,
mengatur waktu santai dan waktu istirahat, mengatur siapa saja yang
harus menemani para direksi, dan puluhan persiapan lainnya, termasuk
besarnya biaya yang harus dialokasikan untuk setiap aktivitas.
Seperti biasa, Susi sangat sibuk. Tiap hari pulang malam, bahkan suatu
hari ia bekerja hingga pukul sepuluh malam. Maklum, dia hanya bekerja
sendirian. Suatu pagi atasannya memanggilnya dan bertanya, "Susi, kenapa
kamu kerja sampai larut malam begitu? Kan kamu sudah biasa menangani
acara seperti ini? Bekerja seperti biasa saja !"
"Memang saya sudah biasa menangani acara seperti ini. Acara yang lebih
besar juga sering. Tapi saya tidak mau menganggap acara ini sesuatu yang
biasa pak. Saya ingin menjadikan acara yang biasa dilakukan setiap enam
bulan ini menjadi luar biasa bagi semua orang. Jadi saya harus bekerja
lebih baik daripada sebelumnya," jawab Susi dengan tenang. Dia menyukai
pekerjaannya. Dia mengerjakannya dengan senang.
"Wah. Bagus sekali pendapat kamu," kata atasannya agak heran. Dalam
hatinya dia berkata, "Mengapa tidak semua orang berpandangan seperti
ini—mengubah semua pekerjaan yang biasa-biasa saja bisa diubah menjadi
luar biasa? Wow! Pantas saja, setiap acara yang ditanganinya pasti
hasilnya luar biasa. Seandainya semua karyawan memiliki pandangan
seperti ini, pasti hasilnya luar biasa!"
Bekerja dengan Senang
Kunci menjadikan segala sesuatu luar biasa adalah menyukai pekerjaan.
Lakukan segala sesuatu dengan senang. Lakukan dengan segenap hati. Jika
Anda melakukan pekerjaan dengan senang dan dengan segenap hati, maka
tidak ada yang terasa berat.
Salah seorang staf kami, sebut saja namanya Ati, baru bekerja sekitar
dua minggu. Suatu hari, saya ke kantor pagi-pagi dan meninggalkan
beberapa lembar kerja yang perlu difotokopi dan diantar ke hotel tempat
kami mengadakan training. Saya pun meninggalkan catatan kecil di meja.
Tak berapa lama, saya menerima SMS. Ternyata dari Ati. Waktu saya baca
SMS-nya, ternyata dia salah kirim. Seharusnya SMS itu dikirim ke
pacarnya, namun salah kirim ke saya. Bunyinya begini, “Mas, udah sampai
mana? Aku baru sampai kantor nih. Tapi sebel deh, pagi2 udah dapat
kerjaan. Disuruh fotokopi. Udah gitu, disuruh anter ke hotel lagi.
SEBEELLL DEH!“
Saya sampai tertegun setelah membaca SMS tersebut. Terkejut. Serasa
tidak percaya. Kira-kira semenit kemudian ada SMS lain darinya. Waktu
saya buka, ternyata hanya berbunyi, “Maaf bu. Salah kirim“.
Saya semakin tertegun. Akhirnya saya telepon dia. Saya berkata, “Saya ingin berbicara masalah isi SMS dari Ati tadi.“
"Oh iya. Maaf bu. Tadi di angkutan kota ada copet sih, jadi saya sebel.“ Hah? Kok jadi masalah copet? Gubrak...!
Saya hanya bisa mengambil kesimpulan bahwa dia tidak menyukai
pekerjaannya. Baru fotokopi dan antar ke hotel yang dekat saja sudah
merasa berat, sudah menjadi beban baginya, sudah sebal. Bagaimana jika
harus keluar kota? Ke hutan? Ke perkebunan kelapa sawit? Bertugas hingga
jauh malam? Semua tugas dan pekerjaan akan menjadi beban dan terasa
sangat berat.
Cara Mencintai Pekerjaan
1. Hargai pekerjaan yang Anda miliki. Tidak semua orang bisa mendapatkan pekerjaan itu dan bisa menikmatinya.
2. Cari sisi positif dalam mengerjakan apapun. Minimal, kita bisa memberi manfaat bagi keluarga, teman, dan orang lain.
3. Cari dan temukan hal-hal yang menyenangkan dalam mengerjakan segala
sesuatu. Misal menambah pengalaman, menambah teman, mencoba tempat makan
baru, memesan makanan kesukaan dekat kantor, bertemu dengan sahabat,
bisa belajar sesuatu yang baru, mengejar prestasi, membeli hadiah kecil
bagi diri sendiri jika pekerjaan sudah selesai, mencari ide kreatif, dan
sebagainya.
Jika Anda tidak menyukai pekerjaan Anda dan merasa terjebak karena
tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang Anda sukai, maka ingatlah satu
hal. “Jika Anda tidak bisa mendapatkan yang Anda suka, maka sukailah
yang sudah anda dapatkan.“ Bersyukurlah Anda bisa bekerja. Banyak orang
yang ingin bekerja tapi belum juga mendapatkan pekerjaan. Salah satu
perusahaan yang saya tahu, baru saja menerima 32 karyawan baru dari 6000
pelamar.
Bersyukurlah untuk segala sesuatu yang sudah Anda dapatkan..
Just be thankful!
Love your job! Salam Sukses Spektakuler dari Lisa Nuryanti!!!
Oleh Lisa Nuryanti
www.andriewongso.com