Pada awal-awal ia mengantar koran, rumah itu belum ada pagarnya, kata Lund, sehingga ia mengantarkannya ke beranda depan. Tak ada orang di rumah. Atau mungkin orangnya tak mau keluar, kata Lund. Tapi kemudian dengan cepat pagar dibangun dan akhirnya tak lagi bisa mengantarkan koran hingga beranda. Dan karena itu rumah presiden, rumah itu kemudian dijaga dengan ketat. Setelah itu ia menitipkan koran ke penjaga.
Lund biasa menagih pada hari Sabtu. Namun setiap hari Sabtu ia menagih, tak ada orang di rumah itu. Pernah agen Secret Service yang menjaga rumah itu, membantunya untuk mengantar Lund hingga ke depan pintu untuk mengetuk pintu. Namun tetap tak ada orang yang keluar. Truman sendiri tidak tinggal di situ karena sebagai Presiden, ia tinggal di Washington. Kejadian itu berlangsung hingga enam bulan. Lund sendiri kemudian tidak melayani wilayah yang ada rumah Truman. Sedangkan akumulasi tagihan itu mencapai US$7,5.
Lund kemudian melupakannya. Ia lalu lulus SMA tahun 1950, kuliah di University of Kansas, mengabdi di Angkatan Udara AS hingga menjalankan bisnis arsitektur sendiri. Ia pensiun tahun 2006.
***
Dalam mengisi hari-hari pensiunnya, Lund yang kini 80 tahun ikut kursus
di Lifelong Learning Institute. Di sinilah ia bertemu sejumlah teman
lamanya. Mereka kemudian bercerita macam-macan hingga kenangan masa
kecil saat Lund menjadi tukang koran. Saat itulah Lund bercerita tentang
koran yang belum dibayar Presiden Truman itu.
Entah bagaimana ceritanya, ada teman Lund yang mengusut cerita itu. Dan pekan lalu, sebuah kejutan diterima Lund. Ia diundang menghadiri acara "We're Just Wild About Harry" (untuk mengenang Presiden Truman) yang diselenggarakan oleh organisasi nonprofit,Truman Library Institute. Pada saat itulah ia menerima pembayaran itu yang diserahkan oleh pihak organisasi itu. Nilainya US$56,63 termasuk bunganya selama 65 tahun.
Lund sendiri mengaku tidak pernah melihat ada presiden di rumah itu saat ia mengantar koran. Namun ia memang pernah bertemu beliau sekaligus menyalaminya. Dan tentu saja Lund tidak menagih utang, karena ia menyadari presiden memiliki banyak masalah besar yang harus diurus ketimbang masalah tagihan koran itu.
"Saya sudah memaafkan presiden," kata Lund. Ia sendiri menyumbangkan uang itu pada yayasan veteran.
(Dari berbagai sumber. Foto: Kansascity.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar