Sang pianis menjawab, "Saya tidak menyanyi, Pak."
Tapi, pelanggan itu bersikeras. Ia pun berkata pada bartender di sana, "Saya bosan mendengarkan dentingan piano. Saya ingin dia menyanyi!"
Si bartender berteriak ke arah panggung, "Hei Bung! Kalau mau dibayar, nyanyikan satu lagu. Pelanggan minta kau nyanyi!"
Sang pianis ternyata punya bakat terpendam. Ia bisa saja menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang pianis tanpa nama di sebuah bar yang juga tidak terkenal. Tapi karena ia diharuskan menyanyi, ia akhirnya bisa menjadi salah satu entertainer terkenal di Amerika.
***
Mungkin di antara kita ada yang masih meragukan kemampuan yang
dimilikinya. Mereka merasa dirinya tak memiliki suatu keterampilan atau
kebisaan yang istimewa, lalu perasaan ini berkembang menjadi minder.
Sebelum menjadi berlarut-larut, sadari bahwa sesungguhnya kita mempunyai keterampilan dan kemampuan. Tapi yang sering kali terjadi adalah kita tidak menyadari hal itu, seperti halnya sang pianis dalam kisah di atas.
Karena itu, pertanyaan yang tepat untuk diajukan pada diri sendiri bukannya: "Kemampuan apa yang aku miliki yang bermanfaat?" melainkan "Bagaimana aku akan menggunakan kemampuan apa pun yang aku miliki?" Dengan kesadaran dan kesungguhan untuk menekuni apa pun bakat kita itu, hasilnya hampir dipastikan akan maksimal.
sumber : www.andriewongso.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar