Kadang kehebatan seseorang dalam satu bidang terasah tak sengaja
oleh keadaan. Salah satunya dialami oleh legenda olahraga maraton asal
Ethiopia, Haile Gebrselassie. Lelaki kelahiran 18 April 1973 ini berasal
dari keluarga besar dengan 10 orang anak. Meski ia lahir di kampung
yang jauh dari sekolah, ayah Haile sadar anak-anaknya tetap harus
sekolah. Dan Haile pun menjalaninya dengan sabar.
Sekolahnya berada jauh dari rumahnya. Setiap hari ia harus berlari
sejauh 10 km menuju sekolahnya agar tak kesiangan. Pulangnya pun ia
lakukan dengan cara yang sama agar tak kesorean.Tak diduganya kebiasaan
itu justru membina bakatnya jadi pelari jarak jauh.
Ia sendiri baru menyadari bakatnya ketika menonton pelari Miruts Yifter,
atlet asal Ethiopia yang memenangi Olimpiade Moskow pada tahun 1980
dengan memborong medali emas di nomor 5000 dan 10.000 meter. "Saya
memimpikan menjadi seperti dirinya," katanya suatu ketika. Setelah itu
ia banyak berlatih sendiri dengan spesialisasi lari jarak jauh.
Bakatnya baru terasah setelah menjadi atlet nasional Ethiopia pada tahun
1987. Meskipun tak segera meraih prestasi baik, namun bakatnya dianggap
mumpuni untuk menjadi atlet masa depan negaranya.
Tahun 1992 ia berkesempatan membela negaranya di ajang Junior World
Championship yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan. Di sana ia
memenangkan nomor 5.000 dan 10.000 meter. Prestasinya terus meningkat.
Tahun 1993 ia menjadi juara dunia pada World Championships untuk nomor
10.000 meter. Dan ia terus menjuarai ajang ini pada nomor 10.000 meter
secara berturut-turut hingga empat kali (1993, 1995, 1997, dan 1999).
Setelah itu ia hampir sulit dikalahkan di lomba lari jarak jauh 5.000
dan 10.000 meter.
Tak cukup berprestasi di lomba jarak jauh kelas menengah, ia pun mencoba
menjajal lomba lari maraton.Meski pada kiprah pertamanya di London
Maraton hanya menduduki urutan ketiga pada tahun 2002, pada tahun 2005
ketika mengikuti maraton di Amsterdam, ia berhasil menjadi juara
pertama. Setelah itu hampir di setiap lomba maraton yang diikutinya ia
selalu menjadi juara pertama. "Saya selalu belajar untuk memperbaiki
kemampuan saya," katanya.
Sepanjang kariernya ia mengumpulkan 10 medali emas dari ajang olahraga
bergengsi dunia untuk lari nomor 1.500 m, 5.000 m, dan 10.000 m. Ini di
luar sembilan juara pertama lari maraton internasional yang diikutinya.
Dengan prestasi seperti itu ia disebut-sebut sebagai pelari terhebat
yang pernah ada dalam sejarah.
sumber : www.andriewongso.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar