Alkisah diceritakan, di negeri seribu khayangan, terlihat percakapan raja langit dengan salah seorang malaikat yang akan segera di turunkannya ke bumi sebagai seorang bayi mungil. Malaikat tersebut tampak menanyakan beberapa pertanyaan, dari raut wajahnya terlihat sekilas keraguan, untuk menjadi bayi di bumi yang terkenal sangat penuh dengan hasrat duniawi.
"Yang mulia, bagaimanakah saya akan lahir ke dunia, tolong jelaskan pada ku?" tanya sang malaikat kepada raja langit
"Tentu anakku.... engkau akan lahir dari seorang malaikat yang telah aku ciptakan untuk melindungi mu" Jawab raja langit
"Dan apabila saya dalam perasaan sedih, tertekan sebagai seorang bayi
yang tidak berdaya sama sekali, apa yang harus saya lakukan yang mulia,
adakah yang akan menghiburku" tanya sang malaikat lagi kepada raja
langit
"Tentu....malaikat tersebutlah yang akan setia menemani dalam sedih dan
menghibur mu disetiap masalah yang engkau hadapi" jelas sang raja langit
kepada sang malaikat
Dengan perasaan yang belum puas, kembali sang malaikat memberikan pertanyaan kepada raja langit.
"Disaat saya menjadi bayi, siapakah yang akan memberikan daku makanan,
membersihkan kotoran manusia ku, memandikan ku, dan memberikan senandung
merdu disaat daku akan tidur" tanya sang malaikat
"Sama seperti jawaban ku yang tadi wahai anakku, malaikat itu lah yang
akan melakukannya dengan suka cita, menyuapi setiap sendok makanan mu,
membersihkan kotoran manusia mu yang menjijikkan tanpa mengeluh, setiap
hari 2 kali memandikan mu dengan air yang bersih dan hangat, serta akan
senandung walaupun tubuhnya penuh kelelahan karena merawatmu setiap
hari, setiap waktu dengan suka cita" papar raja langit menjelaskan
"Wahai Yang Mulia...berkenankan engkau mengatakan nama malaikat
tersebut...sungguh mulia perbuatannya pada ku" tanya sang malaikat
"Wahai anak ku, engkau tidak perlu mengetahui namanya namun kamu engkau
akan terbiasa memanggilnya IBU, setelah kau dewasa dan menjadi seorang
yang sukses, jangan pernah melupakan jasa-jasa IBU mu, karena dia adalah
malaikat berhati permata" jawab sang raja langit menyudahin perbincangan mereka.
Sang malaikat pun tampak puas dengan penjelasan raja langit.
~Pembaca yang bijaksana, sungguh gamblang dan jelas perumpamaan cerita
diatas. Bagaimana seorang ibu memiliki hati yang sangat indah di dunia
ini. Dengan suka cita tanpa merasakan sakit dan peluh yang dihadapinya,
ibu senantiasa tanpa jasa membesarkan kita. Sungguh tidak bermoral bagi
mereka yang menelantarkan ibunya disaat tua, disaat mereka sudah
menunggu waktu terakhirnya. Berikan curahan waktu dan balas jasa tanpa
pamrih ke mereka, karena hakekatnya mereka pun telah memberikan curahan
waktu tanpa pamrih sewaktu kita kecil. Jadilah manusia bijak yang mampu
menghargai besarnya arti seorang ibu~
Bodhi Taruna
www.successandwisdom.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar