Oleh Tim AndrieWongso
Alih profesi banyak hambatannya, mulai dari keraguan hingga
ketakutan. Bahkan ketika profesi baru itu dianggap impian dan merupakan
yang paling pas dengan kemampuan, rasa takut tetap menghantui.
Bagaimana mengatasinya?
Banyak nasihat diberikan untuk memotivasinya, seperti sejumlah kata
bijak ini. “Halangan terbesar untuk sukses adalah takut gagal”.
“Satu-satunya kegagalan adalah takut mencoba”. “Sebenarnya tak ada
rahasia sukses, yang ada sukses merupakan hasil dari persiapan, kerja
keras, dan belajar dari kegagalan.” “Kegagalan adalah jalan memutar,
bukan jalan buntu.” “Sukses bukanlah final, gagal tidaklah fatal.” Nah,
kalimat mana yang paling ampuh menggugah Anda untuk kembali mencoba dan
menghindari rasa takut gagal?
Masih belum merasa terpacu dengan kalimat-kalimat penyemangat tadi?
Barangkali, kisah-kisah berikut bisa memberikan inspirasi yang berharga
agar tetap yakin pada pilihan yang sudah kita ambil.
Ikuti Kata Hati
Tasia Malakasis bekerja sebagai sales dan marketing di sebuah
perusahaan teknologi di New York. Suatu ketika ia melihat keju yang
terbuat dari susu kambing merk Belle Chèvre di sebuah gerai. Ia
mencicipinya dan langsung tertarik. Ternyata pabriknya tak jauh dari
rumahnya di Alabama. Setelah mengunjungi pabrik itu, ia berpikir untuk
mengubah masa depannya.
Dulu ia pernah sekolah kuliner namun suatu ketika berhenti karena
merasa tak akan pernah bisa jadi chef. “Tetapi saya tahu passion saya di
bidang makanan, hanya saja tidak tahu bagaimana merealisasikannya,”
tuturnya. Kali ini ia seperti menemukan momentum setelah menemukan keju
Belle Chevre itu. Ia kemudian memutuskan berhenti dari profesinya yang
sudah ia jalani selama 15 tahun dan pulang ke Alabama.
Baginya, keputusan itu ibarat meloncat dari tebing ke jurang yang tak
tahu seberapa dalamnya. “Tapi, saat itu saya tak punya rasa takut,”
katanya. Padahal ia tak punya pengalaman di bidang bisnis makanan.
Modalnya hanya mengikuti kata hati. Ia mengontak pendiri Belle Chevre
dan meminta mengajarinya membuat keju. Mereka setuju. Kemudian mulailah
ia belajar membuat keju di pabrik rumahan itu. Pelan-pelan ia pun
menanam sahamnya di perusahaan itu dari hasil tabungannya.
Setelah sekian lama menekuni usaha itu, terbit ketidakyakinan, apakah
pilihannya benar. Untuk mengatasi keraguan itu, ia mencoba fokus dan
menebalkan keyakinannya bahwa pilihan mengikuti kata hati tersebut telah
benar. Ia kemudian membaca banyak jurnal tentang bisnis makanan.
Menganalisa kenapa ketakutannya itu timbul. Ia mengibaratkan
pencariannya itu seperti sedang bermain puzzle. Keraguan itu ibarat
kepingan-kepingan puzzle yang masih belum bertemu dengan tempatnya.
Ternyata, katanya, meskipun pada awalnya ia merasa loncat ke jurang
tanpa jaring, pada kenyataannya selalu ada jaring di sana. Pengalamannya
di industri teknologi juga bisa berguna, seperti memanfaatkan jaringan,
kenalan, dan sebagainya. Bahkan dari sanalah ia mendapat bantuan.
Kini Malakasis merupakan pebisnis keju kambing ternama di Amerika
Serikat. Sejak ia mengakuisisi Belle Chèvre tahun 2007 sudah 50
penghargaan ia terima. Bisnisnya pun sukses. Kuncinya, ikuti kata hati
dan yakin bahwa pilihan ini benar.
Fokus
Kerap kali peluang datang tak sengaja. Michelle Marciniak adalah
seorang pebasket putri yang berprestasi di Universitas South Carolina,
AS. Setelah berhenti sebagai pebasket ia memilih jadi asisten pelatih di
universitasnya. Saat itu pelatihnya adalah Susan Walvius.
Namun suatu ketika Susan mundur sebagai pelatih. Michelle sebenarnya
bisa bertahan sebagai asisten, akan tetapi pelatih baru ternyata membawa
asisten sendiri. Akibatnya Michelle terdepak. Ia pun menganggur.
Michelle sangat mencintai basket. Namun suatu hal yang mengubah hidup
terjadi ketika ia mengunjungi Susan Walvius. Saat itu ia membawa
sepasang celana pendek basket yang terbuat dari bahan kain halus seperti
sutra. Ia menghadiahkannya pada Susan. “Saya sangat menyukai celana
pendek ini. Saya cuci dan pakai lagi, cuci lagi pakai lagi, sangat
nyaman dipakainya,” katanya. Lalu Susan menyahut, “Saya bahkan bisa buat
sprei dari bahan kain ini,” katanya.
Dari sanalah timbul ide bisnis. Mereka kemudian mengontak
universitasnya untuk belajar membuat perencanaan bisnis. Beberapa bulan
kemudian mereka membuat aneka produk dari fabric seperti sprei, sarung
bantal, kaus singlet, dan sebagainya di bawah payung bisnis SHEEX dan
menjualnya melalui internet pada tahun 2008.
“Saya sudah putuskan untuk menekuni bisnis ini apa pun kejadiannya.
Sekali saya putuskan saya tak boleh menengok ke belakang lagi. Saya
harus fokus dengan pilihan saya ini,” katanya. Untuk memperkuat
keyakinannya, ia meminta nasihat dari para business adviser, dan
merekrut orang-orang terbaik. Ia juga belajar dari buku-buku. Hal itulah
yang membuatnya bisa menghapus keraguannya dan terus termotivasi
menjalankan bidang barunya. Kini, dengan usahanya yang terus berkembang,
ia menyebut bahwa fokus dan pantang menengok ke belakang jadi salah
satu cara terbaiknya untuk mengatasi keraguan.
Buang Pilihan Gagal
Daryn Kagan adalah host terkenal di CNN. Ia memulai kariernya di
televisi sejak tahun 1994 dengan sistem kontrak. Selama membina karier
di sana, ia sukses membawakan berbagai program favorit. Karena
dominannya peran Daryn, sampai-sampai ada media yang menyebutkan Daryn
adalah CNN.
Namun karier tidak bisa dipegang selamanya. “Apapun karier kita suatu
saat pasti ada akhirnya,” kata Daryn. Dan ternyata ujung karier Daryn di
CNN begitu cepat. Tahun 2006 CNN menolak memperpanjang kontrak
perempuan kelahiran tahun 1963 ini. Ia pun terpukul.
Untuk sementara ia bingung harus melakukan apa. Plan B-nya tidak
dirancang dengan matang. Untuk menemukan apa yang harus dilakukan
setelah tak lagi jadi host CNN ia kumpulkan segala hal yang bisa
memberinya inspirasi. Ia beli buku catatan kecil (notes) dan sebar di
mana-mana, di tempat tidur, di depan televisi, di mobil, dan tempat lain
yang memungkinkan untuk memudahkannya mencatat tanpa perlu repot
membawa-bawa. Ketika ia menangkap suatu ide, segera ia catat. Karena itu
semua inspirasi yang ia lihat, ia dengar, ia pikirkan, dan sebagainya
segera ia catat. “Tak perlu memilah-milah dulu, catat saja,” katanya.
Apa yang ia dapat dari semua itu? Inspirasi ternyata datang dari
internet. Ketika itu Yahoo menurunkan program berita dari zona perang
dengan judul “In the Hot Zone”. Timbul idenya yang bertolak belakang
dengan itu. Jika Yahoo menurunkan cerita mengerikan di medan perang ia
punya ide menurunkan cerita positif yang inspiratif dari berbagai
kalangan.
Dari situlah ia mendirikan DarynKagan.com, website yang memuat
cerita-cerita inspiratif. “Saya tak punya pilihan lagi. Bahkan pilihan
gagal pun tak ada,” tuturnya. Dari sanalah ia bekerja keras,
mengumpulkan cerita dari mana-mana, melakukan reportase sendiri, menulis
artikel sendiri, dan sebagainya. Pelan-pelan bisnisnya berkembang. Dari
hanya sekadar website, ia kemudian bisa membuat buku inspirasi, film
dokumenter untuk televisi, dan menjadi pemasok program untuk Radio
Oprah. Ternyata dengan memutus alternatif lain dan bersikeras untuk
tidak mau gagal dalam bisnis yang baru ia masuki, bisa membawanya ke
tingkat sukses seperti sekarang. “Ternyata berhenti dari CNN merupakan
hadiah bagi saya,” katanya.
Nah, dari tiga kisah inspirasi di atas bisa mendapatkan tiga
pelajaran berharga: ikuti kata hati, fokus pada apa yang jadi pilihan,
dan jangan beri pilihan gagal alias terus bekerja keras agar apa yang
dilakukan berhasil diraih.
http://www.andriewongso.com/articles/details/14022/Hapus-Takut-dan-Ragu-Saat-Alih-Profesi-